TenggaraNews,com, MUNA – Pasca merayakan lebaran Idul Fitri 2019, arus balik di Pelabuhan Nusantara Raha mulai nampak. Hal ini terlihat banyaknya para penumpang yang memadati ruang tunggu yang telah disiapkan.
Ribuan penumpang sudah mulai meninggalkan Kota Raha, sejak plus 4 hari lebaran. Kekuatiran penumpang adalah kerasnya ombak yang disertai dengan guyuran hujan.
Salah seorang penumpang bernama Mingto, yang akan balik tujuan Jakarta mengungkapkan, kerasnya gelombang ombak membuat banyak penumpang yang muntah, bahkan ada sebagian yang menangis sebelum kapal super cepat sandar di pelabuhan Kota Kendari.
“Sejak berangkat dari Pelabuhan Raha sudah nampak gelombang ombak di bibir pantai, belum lagi angin kencang dan hujan lebat. Hal ini membuat saya dan teman agak panik, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat tiba di pulau cimpedak nantinya. Ketakutan tersebut betul terjadi, saat ditengah lautan bahkan sebelum sampai di cimpedak suasana agak mencekam, banyak para penumpang yang muntah bahkan dari sebagian ada yang menangis dan berdoa, takut terjadi apa-apa nantinya,” ujar Mingto, Minggu 9 Juni 2019.
Sementara itu, Kepala Syahbandar Nusantara Raha, Muh.Sultan, SE, langsung turun lapangan melihat kondisi membludaknya penumpang yang diperkirakan setiap pemberangkatan mencapai ratusan orang.
“Jadi kami bersama pihak TNI- Polri bersama instansi terkait, turun langsung memantau dan mengawasi lonjakan penumpang arus balik. Kami tidak memberikan kebijakan kepada calon penumpang yang non sheat, apalagi tidak memiliki tiket. Ini semua demi keselamatan mereka, mengingat kapal telah penuh apalagi saat ini dalam keadaan cuaca yang begitu extrim, ” jelasnya
Saat ini pihak otoritas pelabuhan Nusantara Raha telah berkoordinasi dengan Polisi Air dan Udara (Polairud) dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Muna serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muna guna membantu para penumpang, jika nantinya terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Laporan: Phoyo
Editor: Rustam