TenggaraNews.com, KENDARI – Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) mengggelar rapat komoditas pertanian strategis pada Rabu, 12 Oktober 2022.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Rumah Jabatan Gubernur ( Rujab) yang turut dihadiri Wakil Gubernur Lukman Abunawas, PJ Walikota Kendari Asmawan Tosepu, Bupati se Sultra dan pimpinan dinas terkait serta pimpinan BRI, BNI dan Mandiri.
Diketahui program strategis dalam menghadapi krisis pangan global yakni program pemanfaatan sejuta hektare lahan.
Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang mengatakan bahwa jenis komoditas pertanian strategis yang akan ditanam di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara ini berupa padi, jagung, dan kedelai.
“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan proposal pengembangan pangan beberapa waktu lalu, kami terus mengawal untuk pelaksanaan program sejuta hektare lahan di Provinsi Sulawesi Tenggara ini. Kondisi perubahan iklim global dan geopolitik, mengharuskan kita mempersiapkan diri untuk ketersediaan dan ketahanan pangan,” ujar Bambang.
Lanjut, Bambang mengungkapkan, Provinsi Sultra memiliki potensi yang sangat tinggi di sektor pertanian. Namun belum terkelola dengan baik sehingga perlu dikolaborasikan.
“Kerjasama pemerintah daerah di wilayah Sultra untuk pengembangan komoditas pertanian strategis ini diharapkan dapat tercapai sesuai harapan kita bersama, karena ketersediaan dan ketahanan pangan di Sultra terwujud dan siap menghadapi krisis pangan global,” ujarnya.
Di tempat yang sama Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas sangat mendukung program Kementan yakni potensi lahan produktif pertanian di Sultra seluas 2,858 juta hektar, yang terdiri dari sawah fungsional seluas 124,01 ribu hektar dan nonsawah seluas 2,734 juta hektare yang akan ditanami padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, kakao.
“Potensi pertanian Sultra seperti beras dan jagung mengalami surplus serta beberapa komoditas lainnya telah diekspor. Cabai dan bawang merah dapat menekan inflasi, tentunya ini dapat dikembangkan lagi,” jelas Lukman Abunawas.
Sebelumnya program sejuta haktare lahan diluncurkan pada Agustus lalu oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Laporan : Munir