Tenggara News
  • Daerah
  • Politika
  • Nasional
  • Kombis
  • OPINI
  • TNC Inspiration
  • ADVETORIAL
  • Redaksi
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Peraturan Dewan Pers
    • Redaksi
    • Tentang Kami
No Result
View All Result
Tenggara News
  • Daerah
  • Politika
  • Nasional
  • Kombis
  • OPINI
  • TNC Inspiration
  • ADVETORIAL
  • Redaksi
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Peraturan Dewan Pers
    • Redaksi
    • Tentang Kami
No Result
View All Result
Tenggara News
No Result
View All Result
Home OPINI

Buruh yang Tergusur di Negri Sendiri

Diskursus TKA China pada PT. VDNI

Redaksi by Redaksi
May 1, 2020
in OPINI
0
Smiley face

Oleh : Jaswanto, SH.

 

Setiap tahunnya buruh diseluruh dunia memperingati May Day yang jatuh setiap tanggal 1 Mei, tanpa terkecuali di Indonesia, kaum buruh ikut merayakan.

Jika kita telisik dari sejarah kelahirannya May Day (Hari buruh) lahir dari sejarah panjang perjuangan kelas pekerja diawal abad 19, untuk menuntut keadilan dari situasi tertekan karena minimnya upah kerja dan jam kerja yang menekan, hingga buruknya kondisi ditingkatan pabrik, dengan dasar itulah muncul perlawanan dari kalangan kelas pekerja.

Awal ditetapkan 1 Mei sebagai hari buruh yakni pada kongres buruh internasional, yang diselenggarakan di Jenewa Swiss pada tahun 1886. Kongres tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan buruh di seluruh dunia, hingga diputuskannya peringatan hari buruh sedunia atau May Day yang jatuh pada tanggal 1 Mei, yang salah satu alasannya memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut.

You Might Also Like

Dam Haji di Tanah Air: Antara Fatwa, Pendapat Mazhab dan Rasionalitas Maqasid

Hardiknas 2 Mei 2025, Optimalisasi Anggaran Pendidikan dan Penguatan SDM

Pendidikan Widyalaya Mulai Menggeliat di Bumi Anoa, Sulawesi Tenggara

Bukan Sekadar Bertahan : Warga Marjinal Kota Kendari Berhak atas Layanan Publik yang Adil dan Inklusif

Di indonesia sendiri, perayaan hari buruh pertama kali dimulai 1 Mei 1918 di Surabaya, bahkan disebut-sebut yang pertama kali diselenggarakan di Benua Asia, bahkan perayaan hari buruh tahun 1921 bukan hanya di dominasi oleh golongan kaum komunis, akan tetapi non komunis ikut mendominasi seperti serikat buruh yang di pimpin Hos Tjokroaminoto bersama muridnya Soekarno di bawah pengaruh Sarekat Islam.

Perayaan hari buruh di Indonesia sempat dilarang pada masa Pemerintahan Presiden Soeharto, karena dianggap sebagai kegiatan politik yang subversif.

Nanti di era Presiden BJ. Habibie yang meratifikasi konvensi ILO Nomor 81 tentang kebebasan berserikat buruh, dan diikuti keluarnya Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 di masa Presiden Abdurahman Wahid (Gusdur), membuat gerakan serikat pekerja/serikat buruh bermunculan dan melakukan aksi.

Hingga akhirnya di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan mulai tanggal 1 Mei 2014 hari buruh resmi menjadi hari libur nasional.

Sejarah panjang penuh rentetan dari perjuangan kaum buruh dalam menuntut keadilan amatlah beralasan, dari perasan keringat yang mereka teteskan tak sebanding dengan upah yang didapatkan.

Lantas bagaimana dengan buruh di negriku tercinta ini, apakah upah mereka sesubur seperti kekayaan alamnya atau justru terasingkan di negri sendiri.

Bicara soal buruh, saya ingin mengajak pembaca untuk menengok daerah kami di bagian tenggara pulau Sulawesi, tepatnya Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan jumlah penduduk kurang lebih 2 juta jiwa.

Di Provinsi ini dipusatkan kawasan mega industri yang dicanangkan oleh pemerintah pusat sejak berapa tahun lalu, di Kecamatan Morosi, Kabapaten Konawe tepatnya.

Pembangunan smelter pemurnian nickel dan stainless steel terbesar di Indonesia Timur, dengan nilai investasi triliunan rupiah dibangun di sini.

Smiley face

Dengan jumlah investasi sebesar itu tentunya harapan kita serapan tenaga kerja lokal dapat membantu berkurangnya angka pengangguran di daerah.

PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS), dua perusahaan asal China inilah yang mengarap tanah Morosi untuk pembangunan pemurnian nikel.

Sejak kehadiran perusahaan asal China di tanah Konawe, penulis menilai telah banyak menitipkan dosa kepada masyarakat Sulawesi Tenggara.

Tak sedikit terdengar adanya konflik antara pekerja lokal dan TKA di kawasan mega industri tersebut.

Dari mulai kedatangan para TKA China di Morosi hingga keberadaannya disoal masyarakat, karena dinilai bertentangan dengan norma dan aturan yang berlaku.

Belum lama kedatangan 49 TKA di Kendari yang akan dipekerjakan PT. VDNI dan PT. OSS di masa pandemi Covid-19 lalu yang membuat heboh, hingga Kapolda Sultra menjadi korban atas kekeliruan informasi yang disampaikannya waktu itu.

Masih hangat soal kedatangan 49 TKA yang lalu, diam-diam pemerintah pusat akan mendatangkan 500 TKA asal China ke Sulawesi Tenggara. Hal ini seperti diketahui dalam surat rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA) yang diajukan pada 1 April 2020 oleh dua perusahaan, yakni PT VDNI dan PT OSS yang telah disetujui oleh Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker).

Padahal, Kemenaker sendiri yang menyampaikan bahwa sejak awal Februari 2020 tidak di izinkan lagi pekerja China masuk dan kerja di Indonesia.

Kedatangan para TKA asal China di Sulawesi Tenggara seolah membuat kepala negara di republik ini seolah tak berdaya membendung permintaan perusahaan asal Tiongkok tersebut, ditengah focus negara melawan virus corona yang berasal dari negeri asal para TKA itu.

Mungkin bagi Virtue Dragon keberadaan investasi mereka di Morosi bak raja yang mesti disembah oleh rakyatnya, segala aturan mereka tabrak agar investasi mereka jalan terus.

Seberapa spesial Virtue Dragon ini hingga negara seolah kalah atas investasi mereka, disaat Perusahaan tersebut merumahkan sejumlah tenaga kerja lokal dimasa pandemic, tapi justru mereka dengan gencarnya ingin mendatangkan para TKA asal negaranya.

Ini baru satu perusahaan asal China yang ada di daerah Provinsi Sulawesi Tenggara disoal, rezim ini seakan dibuat tak berdaya oleh mereka (PT. VDNI dan PT. OSS)

Bagaimana kaum buruh tak asing di b
Negeri sendiri, jika pemerintah lebih mementingkan investasi asing jalan terus ketimbang memperhatikan nasib kaum buruh yang di PHK dimasa pandemic ini.

Mungkin ada benarnya, jika pekerja aseng/asing lebih berharga di negri ini, ketimbang pemerintah memikirkan ribuan nasib buruh (lokal) yang mengalami PHK.

 

 

Penulis adalah Advokat Muda Sulawesi Tenggara dan aktivis buruh.

Post Views: 130
Tags: #Opini#PT. VDNIBuruh yang tergusur di negeri sendiriJaswanto
Previous Post

Pekat IB Sultra Soroti Lambannya Penanganan Covid-19 di Muna

Next Post

Arhawi Minta Warga Jaga Diri dan Keluarga dari Penyebaran Covid-19

Redaksi

Redaksi

Related News

Dam Haji di Tanah Air: Antara Fatwa, Pendapat Mazhab dan Rasionalitas Maqasid

Dam Haji di Tanah Air: Antara Fatwa, Pendapat Mazhab dan Rasionalitas Maqasid

by Redaksi
May 17, 2025
0

Kebijakan Kementerian Agama RI yang membuka kemungkinan penyembelihan Dam jamaah haji musim 1446 H/2025 M dilakukan di tanah air menimbulkan...

Hardiknas 2 Mei 2025, Optimalisasi Anggaran Pendidikan dan Penguatan SDM

Hardiknas 2 Mei 2025, Optimalisasi Anggaran Pendidikan dan Penguatan SDM

by Redaksi
May 2, 2025
0

Di Hari Pendidikan Nasional 2025 ini, mari kita berhenti sejenak dari euforia perayaan, dan bertanya lebih dalam. Apakah kita benar-benar...

Pendidikan Widyalaya Mulai Menggeliat di Bumi Anoa, Sulawesi Tenggara

Pendidikan Widyalaya Mulai Menggeliat di Bumi Anoa, Sulawesi Tenggara

by Redaksi
May 2, 2025
0

Keberadaan umat Hindu di Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak pertama kali dimulai Tahun 1968 melalui program transimigrasi pertama di Desa Jati...

Bukan Sekadar Bertahan : Warga Marjinal Kota Kendari Berhak atas Layanan Publik yang Adil dan Inklusif

Bukan Sekadar Bertahan : Warga Marjinal Kota Kendari Berhak atas Layanan Publik yang Adil dan Inklusif

by Redaksi
April 25, 2025
0

Di tengah gencarnya pembangunan kota dan geliat ekonomi yang makin hidup, masih ada ribuan warga Kendari yang merasa tak terlayani....

Next Post
Arhawi  Minta Warga Jaga Diri dan Keluarga dari Penyebaran Covid-19

Arhawi Minta Warga Jaga Diri dan Keluarga dari Penyebaran Covid-19

Cegah Penyebaran Covid-19, DPC PKB Kolaka Bagi Masker di Pasar

Cegah Penyebaran Covid-19, DPC PKB Kolaka Bagi Masker di Pasar

Trending News

Korban Meninggal Bertambah, Mahasiswa Teknik Hembuskan Nafas Terakhir Usai Operasi

Korban Meninggal Bertambah, Mahasiswa Teknik Hembuskan Nafas Terakhir Usai Operasi

September 27, 2019
Ayah Randi: Kasihan Anaku, Saya Pikir Dia yang Akan Mandikan Jenazaku

Ayah Randi: Kasihan Anaku, Saya Pikir Dia yang Akan Mandikan Jenazaku

September 27, 2019
Tiba-tiba Dicerai Istri, Suami Milyarder di Wakatobi Jadi Melarat

Tiba-tiba Dicerai Istri, Suami Milyarder di Wakatobi Jadi Melarat

September 17, 2019

About

The best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc.

Categories

  • ADVETORIAL
  • crime & Justice
  • Daerah
  • Education
  • Ibukota
  • Kombis
  • Komunitas
  • Kongres PAN
  • Nasional
  • News
  • Operation
  • OPINI
  • Opinion
  • Perempuan dan Anak
  • Politic
  • Politika
  • Ramadhan Story
  • TNC Edukasi
  • TNC Health
  • TNC Inspiration
  • TNC Sportainment
  • TNC TV
  • Uncategorized
  • Veteran

Tags

#Ali Mazi #Asrun #Basarnas #Bombana #Demo #DPR RI #Gerindra #Golkar #Hugua #Jakarta #Jakarta Barat #Kendari #Kolaka #Konawe #Konkep #Konsel #konut #Korupsi #KPU #Kriminal #Muna #Narkoba #Opini #Pariwisata #PDIP #Pemkot #Pilcaleg #Pilgub #Pilgub Sultra #Politik #Polres #polres muna #Rusda Mahmud #Sjafei Kahar #Sultra #Tambang #Teguh Setyabudi #tenggaranews #Tenggaranews.com #TNI #VDNI #Wakatobi Dr Bahri Pemda Mubar Virus Corona

Recent Posts

  • Pengurus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Universitas Sulawesi Tenggara Resmi Dilantik
  • Obyek Wisata Pantai Nambo Ditata Kembali
  • Purchase Now
  • Features
  • Demos
  • Support

© 2022 Tenggara News – Portal Media Online Sulawesi Tenggara

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Politika
  • Nasional
  • Kombis
  • OPINI
  • TNC Inspiration
  • ADVETORIAL
  • Redaksi
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Peraturan Dewan Pers
    • Redaksi
    • Tentang Kami

© 2022 Tenggara News – Portal Media Online Sulawesi Tenggara