TenggaraNews.com, KENDARI – sebuah film yang diadaptasi dari kisah nyata bertajuk 212 The Power Of Love, di sutradarai oleh sineas muda berbakat, Jastis Arimba berhasil membius ratusan penontonnya di Hollywood Cinema Kendari.
Film yang tayang selama tiga hari, yakni mulai 17 hingga 19 Mei merupakan film drama religi Indonesia terbaru.
Pada pemutaran pertamanya, 212 The Power Of Love yang tayang pukul 14.00 sampai 16.00 di studio 2, berhasil membuat memukau ratusan penonton yang memadati bioskop tersebut.
Melihat antusias masyarakat, film ini diperkirakan masih akan terus tayang hingga beberapa hari ke depan.
Pemutaran Film 212 The Power Of Love dengan tagline “Ngabuburit Sambil Nonton Bareng 212 The Power Of Love” ini di inisiasi oleh Kasoami Pictures dan Movie Maker Community (MMC), bekerja sama dengan Hollywood Cinema Kendari.
Selain bertindak sebagai Surabaya, Jastin Arimba juga berperan sebagai produsernya. Sineas muda ini juga dibantu oleh produser lain yakni Imam Saptono, Oki Setiana Dewi dan Co Produser, Ustadz Erick Yusuf.
Film ini bercerita tentang seseorang yang skeptis terhadap agama Islam dan Ia terjebak dalam perjalanan aksi 212, di Monumen Nasional. Aksi 2 Desember 2016 silam yang juga populer dengan istilah Aksi 212, merupakan peristiwa penting yang menjadi tonggak dalam sejarah umat Islam, khususnya di Indonesia. Pada tanggal tersebut berjuta-juta umat Islam berkumpul di kawasan Monas untuk menyatakan rasa cinta mereka pada Allah SWT dan kitab Al Quran.
Film ini bukan hanya bercerita tentang kekuatan cinta antara sesama manusia saja, namun juga dengan sang pencipta.
Penyelenggara acara Nobar tersebut, Tomy Almyjun Kibu mengatakan, melihat kondisi bangsa seperti sekarang ini, dimana aksi teror yang mengoyak kedamaian ibu pertiwi, dan stigma negatif yang di sematkan pada umat, maka seharusnya semua masyarakat indonesia wajib menonton film ini agar tercerahkan.
“Melihat kondisi saat ini, menurut saya masyarakat hatus nonton 212 The Power Of Love, karena film ini sarat akan pesan moral, pesan damai, toleransi yang indah dan menggambarkan seperti apa indonesia seharusnya. Film ini benar-benar memperlihatkan pesan kuat, bahwa Islam itu adalah rahmat seluruh alam,” ujarnya, Jumat 17 Mei 2018.
Di tempat yang sama, dua penyenggara Nobar lainnya, Suprin dan Ridwan Tumbua menerangkan, pesan yang di sampaikan dalam film ini, bahwa Islam itu adalah agama yang damai dan penuh cinta kasih, Islam adalah Rahmatan Lil Alamin.
“Fillm yang berlatar aksi bela islam 212 ini sarat dengan pesan moral, pesan damai dan toleransi,” terangnya.
Laporan: Ikas Cunge