TenggaraNews.com, KONSEL – Dua Kepala Desa (Kades) meresmikan mesjid An Nur yang terletak di batas Desa Mataiwoi dan Toluwonua, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin, 25 Desember 2023.
Kedua Kades yang meresmikan mesjid An Nur, yakni Kades Toluwonua, Usman S.Pd dan Kades Mataiwoi, Nasrun Kalenggo.
Mesjid An Nur yang dibangun sejak tanggal 9 Oktober 2022 lalu oleh keluarga besar Haji Jamaluddin diresmikan dua kades, karena keberadaan mesjid ini tepat di batas kedua desa.
“Alhamdulillah mesjid An Nur ini saya yang letakkan baru pertama saat akan dimulai dibangun pada tahun lalu. Sekarang saya ikut meresmikan penggunaannya. Ini kesyukuran kita semua,” kata Usman Kades Toluwonua saat memberikan sambutan.
Usman berharap kehadiran mesjid An Nur di batas desa sungguh luar biasa. Karena ummat Islam yang berada di Desa Toluwonua, Mataiwoi dan Desa Lalosingi maupun ummat yang melintas di jalan poros Kendari-Motaha dapat singgah shalat.
Sementara itu, Kades Mataiwoi Nasrun Kalenggo di hadapan majelis taklim, mengatakan, membangun mesjid merupakan amal jariah.
” Ini sungguh luar biasa kepada keluarga besar Bapak Haji Jama bersama anak-anaknya sehingga mesjid An Nur bisa terbangun dan sekarang sudah bisa digunakan sholat berjamaah,” kata Nasrun.
Peresmian mesji An Anur yang dibangun keluarga besar H Jama bersama anak-anaknya, yakni H Hardipin, Hj Nurhayati dan Rustam Djamaluddin, diawali dengan shalat Azhar secara berjamaah.
Kemudian dilanjutkan dengan yasinan bersama dengan majelis taklim gabungan dari Desa Mataiwoi, Lalosingi dan Toluwonua.
Setelah itu sambutan dari keluarga besar H Jama yang diwakili Rustam Djamaluddin.
Saat Rustam memberikan sambutan, lebih banyak menguraikan sejarah berdirinya mesjid An Nur pada tahun 2022.
Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dua Kades.
Diakhir proses peresmian, dilanjutkan dengan tauziah yang dibawakan oleh Ustadz Muhammad Iqbal alumni Universitas Al Azhar, Mesir.
Dalam tauziahnya, Ustadz Iqbal menyebutkan membangun mesjid pahalanya sungguh luar biasa. ‘ Selama mesjid An Nur digunakan sholat, maka amalnya akan terus berjalan. Inj amal jariah yang tidak ada putusnya,” jelas.
Ustadz Iqbal yang juga dosen di STAIN Kendari berharap, agar mesjid selain menjadi tempat ibadah tapi juga menjadi tempat mendidik.
Seperti menjadikan mesjid An Nur untuk tempat proses belajar membaca Al Qur’an.
Laporan : Jibril
Editor Rustam