TenggaraNews.com : WAKATOBI – Proyek pekerjaan pematangan lahan Sentra Bisnis Perikanan Terpadu (SBPT) Numana senilai Rp993 juta rupiah diduga syarat akan praktek korupsi. Pasalnya, PPK dan kontraktor tidak memberikan transparansi anggaran material kegiatan.
PPK proyek pada Dinas Perikanan, Radini saat dikonfirmasi besaran anggaran material pada perencanaan kegiatan proyek tersebut tidak memberikan tanggapan.
Sama Halnya dengan Kontraktor Pelaksana proyek CV. Cahaya Putra Perdana, La Pende saat ditanya berapa anggaran material pada proyek tersebut tidak juga menjawab.
Anggaran material pada pekerjaan pematangan lahan SBPT Numana diduga disembunyikan oleh pihak kontraktor dan PPK.
Beberapa kali didatangi di kantornya, staf selalu mengatakan bahwa PPK sedang sibuk dan tidak bisa diganggu.
“Nanti pak kita datang lagi, tadi dia baru balik, di telpon tadi sama istrinya tadi dia pake hapeku, ” ujar staf Bidang Perikanan Tangkap, Sariati, Kamis 23 November 2023.
Kejanggalan proyek bermodus hibah tersebut dipertajam dengan tanggapan Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Wakatobi, Agus yang dipercayakan untuk menjaga material hibah itu. Ia mengungkapkan, bahwa material yang digunakan itu bukan untuk proyek tapi karena kebutuhan permintaan.
“Itukan dia butuhkan bukan untuk proyek, terserah, terserah Pemda to, maksudnya kalau menurut saya, kalau dia gunakan dimana, dia gunakan untuk apa begitu kebutuhannya,” ungkap Agus dengan nada terbata-bata dan tidak jelas saat diwawancarai di ruang kerjanya.
Ditanya soal alasan mengapa material tersebut tidak dihibahkan saja kepada masyarakat yang membutuhkan, Agus mengatakan karena daerah lebih membutuhkan, tidak ada yang menjual tanah timbunan.
“Dulu banyak yang minta tapi saya tidak mau kasih, jangan sampai saya yang salah kenapa ko kasi-kasi keluar di orang, maksudnya jangan sampai saya dikira perjualbelikan,” ujar Agus.
Diminta untuk menunjukan dokumen sebagai persyaratan mendapat timbunan hibah itu, Agus mengatakan tidak bisa, terkecuali ada pemeriksaan maupun audit.
Ia juga menyampaikan untuk menghitung volume kebutuhan proyek pematangan lahan SBPT Numana yang sudah dipakai, hanya dengan taksiran saja.
“Kalau kemarin taksir, tapi kalau penggunaan kan terukur di ruang kosong di laut itu gampang sekali diukur, kalau untuk backup datanya dilapangan kita hanya backup dengan Ret baru diperbandingkan, ” katanya.
Sebelumnya, PPK membantah bahwa hitungan volume kebutuhan material pematangan lahan SBPT Numana tidak dihutung per Ret tapi dihitung per kubik.
Laporan : Syaiful
Editor : Rustam