TenggaraNews.com, JAKARTA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali memberikan konfirmasi hasil identifikasi tiga jenazah penumpang JT-610, yaitu Chandra Kirana (laki-laki), Monni (wanita) dan Hizkia Jorry Saroinsong (laki-laki). Dengan demikian total menjadi empat yang sudah teridentifikasi, sebelumnya pada tanggal 31 Oktober, satu jenazah sudah teridentivikasi yakni Jannatun Shintya Dewi (wanita).
Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Lion Air mengatakan, bahwa konfirmasi tersebut diumumkan pukul 19.05 WIB, setelah adanya kecocokan hasil tes forensik dan ante-mortem dengan data DNA yang sebelumnya sudah diberikan pihak keluarga kepada tim DVI Polri.
Ditambahkan Danang, secara resmi pihaknya sudah menyerahkan jenazah almarhum Chandra Kirana, almarhumah Monni dan almarhum Hizkia Jorry Saroinsong kepada pihak keluarga melalui upacara yang berlangsung di Rumah Sakit Bhayangkara R. Said Sukanto (RS Polri), Jumat malam 2 November 2018.
“Penyerahan dilakukan secara langsung oleh Director of Corporate Safety Lion Air Group, Capt. Eduard Kallisto MP dan Director of Airport Service Lion Air Group, Capt. Wisnu Wijayanto,” ujar Danang.
Selanjutnya, kata dia, jenazah almarhum Chandra Kirana diberangkatkan menuju Palembang, Sumatera Selatan pada hari ini, Sabtu 3 November sekitar pukul 06.30 WIB. Untuk almarhumah Monni ke Sawah Besar, Jakarta Pusat dan almarhum Hizkia Jorry Saroinsong ke Kramat Jati, Jakarta Timur.
Atas nama Lion Air, lanjut Danang, dirinya mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga dan handai taulan. Dalam hal ini, Lion Air akan mendukung hal yang dibutuhkan oleh keluarga, termasuk memberikan uang tunggu kepada keluarga Rp 5.000.000, uang kedukaan Rp 25.000.000 serta uang santunan meninggal dunia sesuai PM 77 Tahun 2011 yaitu Rp. 1.250.000.000 ditambah penggantian bagasi menurut peraturan tersebut Rp 4.000.000, namun untuk penggantian bagasi pihaknya akan memberikan Rp 50.000.000.
“Tim DVI Polri juga masih melaksanakan proses identifikasi mendalam yang melingkupi forensik dan tes DNA. Kami tetap melakukan pendampingan kepada keluarga (family assistant) pada setiap posko JT-610,” pungkas Danang. (Ikas)