TenggaraNews.com, KENDARI – Hari raya Idul Fitri 1440 H/2019 M hendaknya dimanfaatkan untuk saling memaafkan dan perkuat silaturahmi. Akan tetapi, moment lebaran justru berbanding terbalik dengan yang terjadi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tepat di hari lebaran, dua kelompok pemuda dari dua desa di Kabupaten Buton bentrok dan saling serang, yang mengakibatkan puluhan rumah ludes terbakar, Rabu 5 Juni 2019 sekira pukul 14.30 Wita.
Bentrokan tersebut terjadi antar warga Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, yang mengakibatkan 56 rumah milik warga Desa Gunung Jaya ludes terbakar, akibat serangan dari warga Desa Sampuablo menggunakan bom molotov.
Menurut keterangan saksi, La Aca (35),
pada hari Selasa 4 Juni 2019, pukul 20.00 Wita, sekitar 40 orang pemuda Desa Sampuabalo melaksanakan konvoi dengan menggunakan kendaraan roda dua, 20 unit diantaranya menggunakan kenalpot resing dan memainkan gas motornya, sehingga membuat masyarakat Desa Gunung Jaya merasa terganggu dan tidak menerimahnya
Sekitar Pukul 20.45 Wita, konvoi kembali ke Desa Sampuabalo dan melewati Desa Gunung Jaya, ketika sampai di pertigaan Desa Sampuabalo dan Desa Gunung jaya, Masa yang melakukan konvoi meneriakan kata-kata penyerangan terhadap Desa Gunung Jaya.
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) AKBP Harry Goldenhardt membenarkan terjadinya aksi saling serang tersebut. Dan situasi saat ini masih mencekam.
“Terjadi pelemparan ke arah rumah-rumah warga Gunung Jaya, kemudian masyarakat Desa Gunung Jaya tidak menerimanya dan terjadi keributan antara pemuda Desa Sampuabalo dan pemuda Desa Gunung Jaya,” ungkapnya.
Selanjutnya, kata AKBP Harry, sekitar pukul 21.00 Wita, 2 orang anggota Polsek Sampuabalo datang untuk merelai yang bertikai. Akan tetapi, upayaa pengamanan tersebut tetap saja diindahkan. Sehingga, pada hari Rabu tanggal 05 Juni 2019 pada pukul 14.30 Wita, massa dari Desa Sampuabalo datang ke Desa Gunung Jaya dan melakukan aksi pembakaran rumah menggunakan bom molotof yang di lempar ke arah rumah warga.
Selanjutnya melihat aksi tersebut Masyarakat Desa Gunung Jaya melakukan perlawanan terhadap aksi itu.
“La Yasi (36) warga Desa Kuraa mengalami luka bakar, di bagian pergelangan tangan kanan akibat terkena sabetan). Jelasnya.
Selain rumah warga, satu unit kendaraan roda empat jenis pick up milik Kepala Desa Gunung Jaya turut dibakar beserta satu unit motor milik warga juga di bakar massa.
Laporan: Ikas