TenggaraNews.com, KENDARI – Nama Wakil Gubernur Sultra, Dr Lukman Abunawas diyakini masih lebih tinggi tingkat popularitas dan tingkat keterpilihan, bila dibandingkan dengan figur calon gubernur lainnya yang akan bertarung pada Pilgub tahun 2024 endatang.
Pernyataan ini disampaikan kader PDI Perjuangan Sultra Hajrul Khairullah S.Sos, menanggapi adanya rilis hasil survei The Haluoleo Institut (THI) dan Poltracking yang ramai dibicarakan di media sosial (Medsos).
“Saya masih yakin Pak Dr Lukman Abunawas mempunyai tingkat popularitas dan keterpilihan lebih tinggi dibandingkan dengan figur lainnya,” tegas Hazrul sapaan akrab Hajrul Khairullah.
Alasan Hazrul lebih tinggi tingkat popularitas dan keterpilihannya, karena Lukman Abunawas selain menjabat sebagai wakil gubernur, dia juga menjabat ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Sultra.
“Sebagai ketua partai, memiliki jaringan kerja di struktur partai, mulai dari DPD, DPC, PAC, ranting dan anak ranting.
Itu belum termasuk simpul-simpul relawan serta organisasi yang melekat pada diri Pak Lukman Abunawas yang begitu banyak,” jelas Hazrul yang saat ini menjabat Bapilu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buton Utara (Butur) ini.
Menurut Hazrul, pergerakan masif yang dilakukan Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, sepertinya ada pihak-pihak yang kurang nyaman, merasa hegemoninya tergerus untuk kepentingan kelompok dan pribadi dalam kontestasi politik 2024.
Hal semacam itu, kata Hazrul, tidak bisa dipungkiri sebagai dinamika politik di Sultra. “Sehingga lumrah saja, ketika ada tokoh hebat yang masih ingin bermain di wilayah itu dan turun gunung, karena biar bagaimana Sultra adalah rumah besar kita yang harus dirawat dengan beragamnya warna politik yang ada,” beber Hazrul.
Masih menurus Hazrul, sebagai kader akan terus mengawal dan mewujudkan agar Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra Lukman Abunawas menjadi gubernur Sultra untuk semua golongan.
“Ya karena Sultra harus dibangun atas dasar kebersamaan, Sultra bukan milik kelompok orang per orang, apalagi borjuis pemilik modal besar,” ujarnya.
Karena itu, Ketua Bapilu DPC PDI Perjuangan Buton Utara ini mengetuk nurani para elit, agar tak perlu membuat diksi dan narasi untuk saling membenci siapapun.
“Biarkan saja rakyat mencari dan memilih pemimpinnya atas dasar keihklasan demi masa depan Sultra yang lebih baik,” tutup Hazrul penggerak Komunitas Anak Lorong Sultra.
Laporan : Rustam