TenggaraNews.com, KENDARI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, mencatat sebanyak 155 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dari kasus tersebut dua orang meninggal dunia.
Hal tersebut disampaikan langsung Kadis Kesehatan Kota Kendari, drg. Rahminingrum, bahwa di tahun 2022 kasus DBD relatif lebih banyak dari tahun sebelumnya.
“Kami mencatat 155 kasus dan 2 kasus kematian. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun ini relatif lebih banyak. Dan puncak dari kasus DBD ini biasanya di bulan Januari, Februari hingga Maret”, ungkapnya saat ditemui di kediamannya pada Rabu (13)7)2022).
Untuk itu, dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya mengimbau agar masyarakat bisa mengantisipasi potensi dari meningkatnya kasus DBD ini.
“Apalagi saat ini kita menghadapi musim hujan,” jelasnya.
Menurut dia, pencegahan kasus DBD ini bisa teratasi jika setiap rumah warga selalu menjaga kebersihan terutama tempat berkembang biaknya jentik.
“Kita tidak akan ketularan sakit DBD jika di setiap lingkungan masyarakat bersih dan sadar akan pentingnya menjaga kebersihan terutama soal jentik nyamuk,” bebernya.
Dia juga menegaskan, kepada masyarakat jagan menunggu fogging (Pengasapan dengan bahan pestisida) mengingat itu bisa menghasilkan polusi yang tidak baik bagi kesehatan.
“Untuk bisa membebaskan diri dari ancaman DBD tentu peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga daerahnya tetap terhindar dari sarang nyamuk,”harapnya.
Laporan : Erik Lerihardika