TenggaraNews.com, MUNA – Semua manusia mengharapkan kehidupan yang serba berkecukupan selama masa hidupnya. Secara naluri tak seorangpun manusia yang menginginkan hidup dalam kondisi susah ataupun miskin. Demikian halnya yang diharapkan Waode Sahina (85), warga Desa Lohia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sejak ditinggal mati oleh suaminya 34 tahun yang lalu, Waode Sahina kini hidup bersama cucunya Laode Marhudi (33) yang bisu di sebuah gubuk reot. Apalagi di usianya yang senja, kondisi fisiknya mulai melemah, menyebabkan dirinya sulit bergerak. Pendengarannya pun kini kurang normal.
Menurut warga setempat, untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, Sahina mengandalkan dari sang cucu yang bekerja serabutan. Sementara kedua anak Sahina saat ini tinggal di Kota Raha. Para warga setempat menyayangkan, bahwa kedua anaknya itu jarang menyambangi kediaman ibu kandungnya .
“Jadi anaknya dua orang dan saat ini tinggal di Raha. Mereka itu wanita semua dan sudah berkeluarga, kalau ke kampung kecuali saat musim panen jambu mete dan kapuk, mereka cuma menerima hasilnya saja. Seharusnya seorang ibu yang sudah memasuki usia lanjut mendapatkan perhatian khusus dari anak-anaknya, ” papar Laode Rafles, Kamis (25/7/ 2019).
Saat ditanya mengenai bantuan dari pemerintah yang didapatkan oleh Waode Sahina, Laode Rafles menjelaskan untuk Anggaran Dana Desa (ADD) telah diprioritaskan Sahina.
Namun dalam penerapannya, pemerintah desa (Pemdes) ketakutan memberikan bantuan yang telah dianggarkan melalui ADD, karena lokasi rumah Waode Sahina milik orang lain. Sahina hanya menumpang di tanah milik keluarga yang berbelas kasihan kepada nasibnya.
“Lagi-lagi pemdes mempunyai kriteria tersendiri dalam menentukan siapa yang menerima bantuan. Jadi untuk penerimaan BSPS Waode Sahina tidak masuk dalam peta, apalagi tanah yang mereka tempati bukan miliknya. Namun untuk bantuan lain pihak pemdes melalui dana desa telah memberikan bantuan berupa tower dan rencana tahun depan akan dibantu buatkan kamar MCK, “jelas Rafles
Sebagai sesama warga Lohia, Rafles berharap kepada pemdes maupun Pemkab Muna memberi perhatian lebih kepada keluarga Waode Sahina.
Rumah tempat tinggalnya dapat dibangun, sebagaimana rumah layak huni seperti warga lain.
“Semoga kedepannya pemerintah memberi perhatian khusus untuk kehidupan Waode Sahina dan bagi masyarakat yang membantu mereka selama ini, semoga Allah melimpahkan rahmatnya dan menjadikan amal jariyah atas apa yang mereka lakukan,” tutupnya.
Laporan : Phoyo
Editor : Rustam