TenggaraNews.com, KENDARI – Bayu pasien Tuberkulosis (TB) yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Bahteramas Kendari dipulangkan secara tiba-tiba, meskipun kondisi kesehatannya belum pulih.
Informasi yang diperoleh bahwa Bayu yang berstatus tahanan Rutan Kelas IIA Kendari, masuk RS Bahteramas, karena mengalami gangguan kesehatan.
Tindakan pihak RS Bahteramas memulangkan pasien, padahal kondisinya belum pulih, tidak diterima oleh Matius orang tua Bayu.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pihak RS Bahteramas dinilai tidak profesional dalam melayani pasien.
“Anak saya sudah seminggu dirawat, tepatnya pada hari Sabtu 27 Mei 2023 kemarin, tiba-tiba pihak rumah sakit (Dokter) menyampaikan kalau pasien akan dipulangkan padahal anak saya belum sembuh dan membutuhkan perawatan medis secara intensif,” ungkap Matius kepada wartawan.
Saat dokter menyampaikan sudah sembuh, bisa dipulangkan, orang tua korban sempat menolak dan mempertanyakan alasan pihak rumah sakit memulangkan anaknya.
“Alasannya itu tadi katanya sudah sembuh,” kata Matius yang merupakan Warga Desa Kota Bangun, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) itu.
Bahkan, kata dia, pihak Rutan bermohon agar pasien tetap dirawat sampai benar-benar kondisi pasien membaik.
“Pas dikasih naik di ambulance, saya tidak tega lihat anakku mau mati mi. Saya sempat mengamuk, karena kondisi anakku masih sekarat, kurus masih butuh perawatan, butuh oksigen kenapa harus dipulangkan. Apakah begini perilakunya rumah sakit terhadap pasien BPJS?,” tuturnya.
Orang tua pasien pun terpaksa menerima keputusan rumah sakit, yakni mengantarkan anaknya kembali ke Rutan Kelas IIA Kendari.
Sesampainya di Rutan, Matius diberi tahu ke pihak klinik Rutan bahwa oksigen ada, namun hanya bisa bertahan untuk beberapa jam saja.
Tetapi anaknya sudah tidak sanggup lagi jika harus menunggu sampai pagi. Akhirnya petugas klinik Rutan menghubungi pihak RS Ismoyo Kendari.
“Petugas menelpon, dan ada kamar di RS Ismoyo tapi kelas satu sementara saya punya BPJS kelas tiga. Saya bilang sudah biar pak yang penting anak saya tertolong. Alhamdulillah kondisi anak saya sudah mendingan ketimbang saat dirawat di RS Bahteramas,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur RS Bahteramas, dr. Hasimuddin mengatakan, alasan pihak dokter yang bertanggungjawab menangani pasien, karena pasien sudah dianggap membaik.
“Mudah-mudahan cuma miskomunikasi saja. Karena pasien dipulangkan dokternya dengan pertimbangan kondisi sudah membaik,” tutupnya.
Laporan : Erik
Editor : Rustam