TenggaraNews.com, LANGARA– Maraknya ilegal fishing yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia menjadi (Pekerjaan Rumah (PR) penting yang harus dipikirkan seluruh masyarakat.
Bahkan seluruh lembaga ataupun instansi pemerintah. Salah satunya adalah daerah Kabupaten Konawe Kepulaun (Konkep) yang separuh masyarakatnya menggantungkan hidup pada sumberdaya laut.
Melihat maraknya aktivitas ilegal fishing yang terjadi di Konkep, sehingga Pemerintah Daerah (Pemda) Konkep menggandeng Lembaga Konservasi Internasional di bidang kelautan RARE Indonesia, yang berpusat di Amerika Serikat dalam upaya mengedukasi masyarakat dalam hal merawat laut.
Tidak hanya Pemda Konkep dan RARE saja, tetapi seluruh stek holder juga turut hadir untuk berkomitmen dalam merawat dan menjaga laut, diantaranya TNI/Polri dan Pemerintah Desa (Pemdes).
Dalam sambutannya, Bupati Konawe Kepulauan Ir H Amrullah MT yang di wakili oleh Asisten III Setda Konkep, Mahmud mengatakan, perairan laut yang berada di Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) termasuk perairan Wawonii sangatlah luas dan memiliki potensi yang cukup besar.
Namun di balik itu semua hadir permasalah yang mengancam keberlanjutan Sumberdaya yang tersimpan di lautan itu.
“Permasalahan yang sering di jumpai adalah masih maraknya praktik penangkapan yang merusak atau destruktive fishing,” kata Mahmud, pada Rabu, 22 Juni 2022.
Pemda Konkep juga telah melakukan langkah-langkah yang di dukung oleh RARE dalam Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP), bahkan sejak tahun 2019 program PAAP itu sendiri telah berjalan untuk menjamin kelestarian Sumberdaya Perikanan di Daerah itu.
“Dalam pemanfaatan sumberdaya perairan membutuhkan keterlibatan semua unsur, baik pemerintah maupun non-pemerintah,” tegasnya
Di tempat yang sama, Direktur senior program dan kebijakan RARE Indonesia, Hari Kushardanto menjelaskan bahwa Rare berkomitmen untuk menjaga laut dan seluruh sumberdaya yang terkandung di dalamnya.
Namun tidak hanya itu, komitmen tersebut baiknya menjadi candu oleh seluruh masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sumberdaya perairan yang ada di Pulau Wawonii khususnya.
“Itu bisa mendukung upaya-upaya penyelamatan laut, apakah itu pengawasan, apakah itu konservasi, kemudian pembangunan-pembangunan Perikanan yang berada di desa,” jelas Hari Kushardanto
Menurut Hari, permasalahan yang berada di perairan tidak hanya menjadi beban tanggung jawab Dinas Perikanan saja, Namun harus di selesaikan oleh semua pihak, baik TNI/Polri maupun masyarakat juga memiliki peranan penting dalam menjaga sumberdaya perairan agar tetap terjaga kelestariannya.
“Kita tidak bisa kerja sendiri, ini adalah bentuk kolaborasi dalam bentuk janji, yang pokok kami dengan beberapa kelompok nelayan akan mendorong komunikasi dengan Kepala Desa,” Imbuhnya
Laporan : Ivhan