TenggaraNews.com, KENDARI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur) dan Universitas Muhammadyah Kendari (UMK) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), untuk kemitraan di beberapa sektor, Senin 12 November 2018.
Selain penandatanganan nota kesepahaman, Bupati Butur, Abu Hasan juga didaulat untuk memberikan kuliah umum dengan tema “Buton Utara Sebagai Sentral Pengembangan Pertanian Organik Sulawesi Tenggara”.
Bupati Butur, Abu Hasan mengungkapkan, nota kesepahaman tersebut merupakan energi baru daerah yang dipimpinnya itu, dalam rangka membangun kemitraan yang membatin dan sejati. Artinya, kerja sama ini bisa saling menguntungkan, membaikan, membesarkan dan saling menghidupkan.
“Kalau tidak seperti itu, maka hal tersebut bukan kemitraan yang membatin dan sejati namanya,” ujar Bupati Butur, saat ditemui usai menandatangani MoU dan memberikan kuliah umum di UMK.
Lebih lanjut, Abu Hasan menjelaskan, melalui kemitraan tersebut, pihaknya dan UMK telah menyepakati beberapa point yang akan disenergikan, yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan kerja sama aktual terkait kebutuhan Pemda dengan potensi di fakultas tertentu yang ada di UMK.
Disebutkannya, bahwa dibeberapa hal pihaknya membutuhkan pendampingan dari fakultas tertentu yang ada di UMK, seperti Fakultas Hukum, agama dan Fakultas Pertanian.
“Yah, inilah bentuk kemitraan yang akan kita lakukan secara aktual nanti,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Rektor UMK, Muhammad Nur menyambut baik kerja sama tersebut, seraya berharap agar MoU ini bisa memberikan manfaat bagi Jesus belah pihak. Menurut dia, melalui kemitraan itu juga pihaknya akan mengerahkan sumber daya yang dimiliki perguruan tinggi ini, untuk membangun dan mengembangkan Butur.
“Tadi pak bupati kan sudah mengatakan, bahwa mereka butuh pendampingan untuk kepala desa, dan kami memiliki banyak sumber daya di bidang itu, sehingga kemitraan ini bisa dilakukan,” kata Muhammad Nur.
Selain itu, lanjut Rektor UMK ini, Pemda Butur juga membutuhkan pendampingan BUMDes. Sebab, peran BUMDes untuk pengembangan desa sangat penting, dan pihaknya pun memiliki sumber daya yang dibutuhkan.
“Demikian pula terkait pembinaan sosial keagamaan dan pertanian organik, tentu semua sumber daya yang dibutuhkan Pemda Butur ada di kami. Sekarang tinggal bagaimana Dekan menkndaklanjuti MoU ini dalam bentuk kerja sama secara real atau nyata,” tambang Muhammad Nur. (Ikas)