TenggaraNews.com, KENDARI – Pemerintah Daerah Buton Utara (Butur) di bawah kepemimpinan Abu Hasan, terus menggenjot program pertanian organik, sehingga tak salah jika daerah ini kemudian menjadi sentra pengembangan pertanian organik di Sultra.
Komitmen tersebut juga dilaksanakan melalui pendekatan civitas akademika, dengan melibatkan ribuan mahasiswa, mulai dari Universitas Halu Oleo (UHO), hingga Uniersitas Muhammadiyah Kendari (UMK).
Di hadapan ribuan mahasiswa/mahasiswi UMK, Bupati Butur yang didaulat untuk memaparkan materi dalam kuliah umum mengatakan, bahwa pertanian organik yang dilaksanakan pihaknya terintegrasi dengan sub sektor perikanan, perkebunan, pertanian dan peternakan.
“Inilah 4 sektor yang pengelolaannya membutuhkan riset dan penelitian yang mendalam. Di sinilah peran kerjasama universitas dan Pemda Butur dalam pengembangan kajian keilmuannya,” kata Abu Hasan, Senin 12 November 2018.
Di tempat yang sama, Rektor UMK, Muhammad Nur mengungkapkan, bahwa penelitian dan riset yang dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai fakultas terintegrasi dengan pertanian organik beserta sub sektornya, diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi civitas akademika, serta bermanfaat dari sisi kualitas pemasaran, pengemasan hasil produk pertanian organik, dalam skala lokal maupun nasional.
“Semoga kemitraan UMK dan Pemda Butur ini dapat mendorong geliat perokonomian dan menopang kesejahteraan masyarakat Butur, serta Sultra,” ungkap Rektor UMK.
Untuk diketahui, komoditas unggulan wilayah Butur yang saat ini tengah dikembangkan meliputi produk perikanan tangkap tuna, ternak sapi, cokelat, jambu mete, kelapa dan cengkeh. Untuk komoditas perikanan tangkap dengan hasil tangkapan tuna, meliputi daerah Teluk Kendari hingga wilayah lepas laut Banda yang berhadapan dengan pesisir Butur.
Sementara untuk sektor peternakan yang berada di sebaran wilayah Butur, diperoleh dari bantuan Kementerian Peternakan, dengan total bantuan 120 ekor sapi ternak. (Ikas)