TenggaraNews.com, KENDARI – Kemajuan teknologi yang kian modern, berdampak pada minimnya pengunjung Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal ini disebabkan karena mudahnya mengakses media online dan penggunaan gadget dalam mengerjakan tugas. Hal tersebut diungkapkan Kabid Pengembangan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sultra, Siti Hafni.
Berdasarkan data dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sultra, periode Januari hingga September 2017, pengunjung di perpustakaan daerah berkisar 423. Terdiri dari 366 pengunjung mahasiswa, enam pelajar SMA, delapan SMP dan 16 dari kalangan pegawai serta umum 27 orang. Sedangkan untuk kelompok pelajar SD dan Dosen tidak ada yang mengunjungi perpustakaan.
“Pengunjung di sini itu dalam sehari hanya ada sekitar 40 sampai 50 orang saja. Jika kita bandingkan dengan tahun 2015 dan 2016 lalu, jumlahnya ada sekitar ratusan pengunjung setiap harinya,” ujar Siti Hafni.
Lebih lanjut, kata Hafni, peran guru dan dosen sangat penting untuk mengimbau peserta didiknya, agar berkunjung ke perpustakaan.
“Pada saat memberikan tugas, guru dan dosen bisa mengimbau pada peserta didiknya agar mencari referensi tugas di perpustakaan, sehingga mengetahui bentuk fisik bukunya dan juga bisa menambah jumlah pengunjung,” katanya.
Sementara itu, Staf Layanan dan Kerjasama Perpustakaan, Namang menjelaskan, penurunan jumlah pengunjung dikarenakan telah banyak fasilitas yang memudahkan masyarakat, seperti Warkop, rumah makan, sekolah, kantor dan tempat-tempat lainnya.
“Tempat-tempat tersebut telah menyediakan fasilitas Wi fi, makanan dan minuman, ruang santai, toilet dan sarana pendukung lainnya, sehingga membuat masyarakat menjadi betah berada di tempat itu,” jelasnya.
Untuk itu, Namang berharap ada kebijakan lain dari pimpinan, serta SDM yang bisa menjembatani hal itu, sehingga perpustakaan bisa menjadi tempat yang diminati masyarakat.
“Hal ini yang kita harapkan di masa mendatang, untuk tetap menghidupkan perpustakaan,” harapnya.
Laporan: Muhamad Isran
Editor: Ikas Cunge