TenggaraNews.com, KENDARI – Selain infrastruktur, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari saat ini tengah fokus melakukan pengembangan pariwista. Sejumlah objek wisata dalam tahap pembenahan. Kendati belum 100 persen rampung, namun masyarakat sepertinya sudah tak sabar menunggu finalisasi pembangunan infrastruktur penunjang objek pariwisata yang sedang dibangun. Hal itu terbukti dengan banyaknya pengunjung di beberapa tempat wisata andalan ibukota Provinsi Sultra ini.
Saat ini, terdapat empat potensi pariwisata kota yang sedang dikembangkan. Diantaranya Kebun Raya Kendari, Teluk Kendari, Tahura Nipa-Nipa dan Pantai Nambo.
Kebun Raya Kendari berada di kawasan hutan konservasi seluas 96 hektare di Nanga-nanga, Kecamatan Poasia. Sebelumnya, Pemkot mengusulkan perizinan luasan lahan kebun raya sebanyak 118 hektare kepada pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI untuk dikelola, namun pihak kementerian hanya memberikan izin seluas 96 hektare, yang ditandatangani Menteri LHK RI, Siti Nurbaya pada tanggal 3 Maret 2016 lalu.
Dari 96 hektare yang masuk dalam kawasan perizinan, 18 hektare diantaranya merupakan hutan lindung dan 78 hektare lainnya berada di kawasan hutan produksi.
Sampai saat ini, fisik sejumlah sarana penunjang masih dalam pembenahan, sehingga masih terdapat tumpukan material seperti pasir dan batu disejumlah titik. Olehnya itu, dibutuhkan kehati-hatian yang ekstra saat mengunjungi kawasan wisata edukasi ini.
Dalam pembangunan fisik kebun raya tersebut, Pemkot Kendari melakukan kerja sama dengan pemerintah pusat melalui Kementerian PU, yang proses kerja samanya sudah memasuki tahun ketiga sejak 2016 lalu, dari target empat tahun masa kerja Sana pada roadmap pertama. Kemudian, sinergitas tersebut akan kembali dilanjutkan pada roadmap kedua, yakni 2020 hingga 2024 mendatang.
Meskipun masih dalam proses pembangunan pada tahap roadmap pertama ini, dan belum dilakukan launching, namun Kebun Raya Kendari ini telah banyak dikunjungi masyarakat, baik itu dari kalangan pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum.
Berdasarkan pernyataan dari Ketua UPTD Kebun Raya Kendari, Laode Yama kepada awak media yang tergabung dalam Komunitas Jurnalis Jalan-Jalan (KJ3) Sultra, jumlah pengunjung mencapai hingga 2000 orang dalam sepekan. Jadi, dalam kurun waktu satu bulan, total pengunjung sebanyak 6000.
Meski ramai pengunjung, namun pihak UPTD belum menarik tiket masuk. Alasannya, objek wisata tersebut masih menjadi aset milik pemerintah pusat, sehingga belum ada kekuatan hukum yang mendasari pemungutan biaya masuk dari para pengunjung.
“Mereka masuk gratis loh. Kami belum menarik uang tiket masuk, karena ini asset pemerintah pusat dan belum dilaunching,” ujar Yama saat ditemui di sela-sela aktivitasnya, akhir pekan lalu.
Jangan takut akan kelaparan dan kehausan saat berkunjung, karena di tempat ini juga tersedia lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjajakan beragam makanan ringan dan minum. Tentu dijual dengan harga yang relatif murah.
# Perpaduan Wisata dan Edukasi
Untuk sampai ke objek wisata tersebut, dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat, masa tempuh perjalanan kurang lebih 20 hingga 30 menit. Kondisi jalan yang kurang baik karena belum diaspal, mengharuskan setiap pengunjung sedikit bersabar dan berhati-hati dalam perjalanan. Sesekali, serangan debu akan menyambut anda, terdapat juga beberapa kubangan disejumlah titik.
Kendati demikian, kekesalan yang dirasakan dalam perjalanan akan terbayar setelah melihat keindahan Kebun Raya Kendari. Bagi anda yang gemar camp, di tempat ini juga disiapkan kawasan camping ground. Desain taman yang indah akan membuat anda semakin terkagum-kagum. Selain bunga-bunga indah dan menawan, berbagai jenis tanaman obat-obatan juga menghiasi taman yang diberi nama Taman Pakuli.
Yah, selain berwisata, pengunjung juga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan (Edukasi). Sebab, Kebun Raya Kendari ini dihuni beragam species flora dan fauna endemic, sehingga pelajar dan mahasiswa juga bisa mengenal tanaman dan hewan asli bumi anoa.
Laode Yama menyebutkan, jika berkunjung kekawasan yang dikelolanya tersebut, akan ditemukan beragam jenis tanaman khas Sultra. Begitu pula hewan yang mendiami kawasan tersebut, berbagai jenis fauna endemic juga bisa ditemukan di kebun raya ini, seseperti primata Sultra jenis Maccaca ocreata SP, rangkong, ayam hutan wajah biru, ular piton serta jenis hewan lainnya.
Hanya saja, kata Yama, pengunjung harus bersabar jika ingin melihat ragam fauna tersebut, karena perlu menunggu beberapa saat. Sebab, satwa-satwa ini memang risih dengan keramaian.
* Menambah Masa Tinggal Wisatawan
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sultra, Hugua mengapresiasi mantan Wali Kota Kendari, Asrun yang menggagas pembangunan kebun raya tersebut. Menurut dia, hanya seorang pemimpin yang memiliki visi besar ke depan, yang memikirkan ide cemerlang tersebut.
Meski masih dalam tahapan pembenahan dan status kepemilikan asset merupakan milik pemerintah pusat, namun Pemkot Kendari dan pihak-pihak terkait harus sudah mulai memikirkan bagaimana strategi promosi, untuk memperkenalkan keberadaan Kebun Raya tersebut ke publik.
Lebih lanjut, mantan Bupati Wakatobi dua periode ini menjelaskan, jika melihat spot dan fasilitas yang disiapkan di kawasan tersebut, maka sudah pantaslah masyarakat berkunjung ke objek wisata edukasi ini. Dan apa yang ada saat ini, dinilainya sudah melebihi dari cukup.
“Jadi, selain memberikan kepuasan berwisata, tempat ini juga bisa menjadi media edukasi untuk para pelajar dan mahasiswa, karena mereka bisa belajar tentang flora dan fauna di sini,” jelas Dewan Penasehat KJ3 Sultra ini.
Hugua juga menambahkan, kebun raya ini juga bisa menjadi alasan bagi para wisatawan asing maupun domestik memutuskan untuk lebih lama lagi tinggal di Kota Kendari, yang tentunya juga memberikan manfaat dan efek domino pada sektor lainnya.
“Untuk menambah lama tinggal para wisatawan di Kendari, maka diperlukan kreasi menarik dari pemerintah dan stakeholder, yang bisa berinovasi menciptakan tempat-tempat indah dan unik untuk dikunjungi,” tambahnya.
* Lokasinya Rekomended Untuk Liburan dan Berswafoto
Salah seorang pengunjung, Ade Sendi yang ditemui di kebun raya mengaku baru pertama kali berkunjung. Dirinya mendapatkan informasi soal keberadaan objek wisata tersebut dari rekan-rekannya.
“Baru kali ini saya berkunjung. Saya tahu ada kebun raya ini dari teman-teman,” ujar mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Sultra ini.
Menurut dia, kawasan tersebut sangat indah dan rekomended untuk berlibur bersama kekasih dan keluarga. Hanya saja, untuk menambah kenyamanan berwisata, pengelola memang masih harus menambah fasilitas penunjang lainnya, seperti WC dan tempat ibadah.
“Pokoknya keren deh. Yuk berlibur ke sini,” katanya sembari mengajak masyarakat untuk mengunjungi kebun raya tersebut.
Tempat ini menjadi pilihan wisata terbaik saat ini di ibukota Provinsi Sultra. Apalagi, bagi para instagramble, kawasan tersebut sangat keren dan rekomemded untuk berswafoto, karena memiliki view dan spot nan indah.
Bagi anda yang hobi dengan wisata alam, tak ada salahnya jika menghabiskan akhir pekan bersama keluarga, sahabat dan kekasih di Kebun Raya Kendari. Ayo berkunjung ke kebun raya.
Laporan: Ikas Cunge