TenggaraNews.com, KENDARI – Sebanyak 400 perwakilan dari 144 kabupaten/kota, yang terdiri dari 15 provinsi di kawasan Indonesia Timur dipastikan bakal menghadiri sosialisasi penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, yang dipusatkan di Provinsi Suawesi Tenggara (Sultra), mulai 21 hingga 23 Februari 2018.
Kadis Pariwisata Provinsi Sultra, Syahruddin Nurdin mengungkapkan, pihaknya mensyukuri atas kepercayaan yang diberikan dari Kemenpar untuk menjadi tuan rumah event nasional tersebut. Sebab, kata dia, awalnya kegiatan ini harusnya dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan. Tapi, Kemenpar akhirnya memindahkan ke Sultra dengan alasan untuk mempromosikan potensi bumi anoa.
Selain itu, lanjut mantan Kepala BPBD Koltim itu, hal lain yang juga menjadi pertimbangan pihak kementerian, sehingga memutuskan untuk memindahkan lokasi sosialisasi tersebut, yakni aktivitas penerbangan yang sudah mencapai 18 kali sehari. Sehingga dinilai sudah repersentatif untuk menggelar kegiatan nasional tersebut.
“Ini tentunya karena komunikasi yang kita bangun dengan pihak kementerian sangat baik. Kami akan berusaha semaksimal mungkin, karena ini mengatasnamakan daerah,” ujar Syahruddin Nurdin kepada TenggaraNews.com, Selasa 20 Februari 2018.
Disebutkannya, yang akan hadir dalam kegiatan tersebut yakni Kadis Pariwisata dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dari 144 kabupaten/kota. Sosialisasi ini akan dipusatkan di Plaza Inn Hotel, sedangkan penginapan peserta tersebar di lima hotel yang ada di Kota Kendari.
“Jadi, DAK itu sudah tidak harus menunggu lagi sampai akhir tahun, melainkan sistem pelaporannya dilakukan per tri wulan. Kalau tidak terserap sampai 30 persen hingga di bulan keempat, maka kemungkinan DAK akan terpotong. Kalau kurang dari target tersebut, maka daerah akan kena finalti,” bebernya.
Lebih lanjut, Kadis Pariwisata menjelaskan, bahwa sosialisasi tersebut akan dibuka oleh Sekretaris Menteri (Sesmen) Pariwisata RI, Kamis 22 Februari 2018.
“Jadi, besok itu chek in peserta, kemudian hari Kamis 22 Februari baru pembukaan oleh Sesmen Pariwisata RI,” jelasnya.
Laporan: Ikas Cunge