TenggaraNews.com, KENDARI – Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pusat, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengungkapkan, dalam mengembang tugas yang berkaitan dengan mencari, menolong, menyelamatkan dan mengevakuasi korban jiwa, personil SAR memerlukan fasilitas yang mumpuni, dengan respon yang cepat dari Tim SAR kepada tiap kejadian yang membahayakan jiwa manusia.
Olehnya itu, gedung baru Kantor SAR yang baru saja diremikannya, berfungsi untuk meningkatkan pelayanan tim SAR kepada masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) pada umumnya.
“Dengan kantor baru ini, kiranya tim bisa meningkatkan semangat dan pelayanan kepada masyarakat. Kantor SAR di seluruh Indonesia itu ada 38, salah satunya yang ada di Kota Kendari ini,” kata Marsekal Madya M. Syaugi, saat meresmikan gedung baru Kantor SAR Kendari, Rabu 28 Maret 2018.
Sultra, kata dia, terdiri dari 72 persen lautan. Olehnya itu, memerlukan anggota SAR yang handal, terlatih dengan kualifikasi khusus dalam menolong dan membantu seseorang.
“Ini tugas kemanusiaan, diminta atau tidak diminta kita harus hadir di tengah masyarakat. Kita memerlukan anggota SAR yang handal, baik peralatan maupun personilnya,” katanya.
Lebih lanjut, Syaugi menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya memiliki kapal yang besar di Kantor SAR Kendari, dengan kecepatannya mencapai 30 knot. Kemudian, ada juga rescuer rescuer handal. Terlepas dari semua itu, lanjutnya, dalam melakukan tugas pertolongan, pencarian dan evakuasi, Tim SAR dutuntut untuk dapat berkoordinasi dengan potensi yang ada di lapangan baik itu masyarakat, TNI, Polri, Pemerintah Provinsi (Pemprov), mahasiswa dan lain sebagainya.
Syaugi menyebutkan, anggota SAR di seluruh Indonesia itu ada 3.400, dan idealnya 7.000 persinil. Dengan jumlah personil tersebut, pihaknya masih merasa kekurangan. Sehingga dalam melaksanakan tugas-tugas pencarian dan penyelematan, semua tim harus bersinergy dengan yang potensi-potensi SAR yang ada di masyarakat.
“Karena sesuai Undang-undang nomor 29 Tahun 2014, kita berhak menggunakan potensi-potensi SAR tersebut, baik SDM-nya maupun peralatannya, selama untuk operasi pencarian dan pertolongan,” paparnya.
Laporan: Ikas Cunge