TenggaraNews.com, KENDARI – Melalui hari bersih-bersih dunia atau World Cleanup Day (WCD) 2019, ribuan relawan di Kota Kendari bergerak bersama mengumpulkan sampah plastik yang bertebaran di sejumlah titik di kota lulo, Sabtu 21 September 2019.
Leader WDC Kendari, Musdalifa menyebutkan, pihaknya membuka penerimaan relawan secara umum. WDC tahun ini, kata dia, ditargetkan sebanyak 2100 relawan, tapi berdasarkan formulir yang terkumpul justru membludak menjadi 8000 ribu relawan.
Dia juga menambahkan, ribuan relawan tersebut tergabung dalam 38 komunitas penggiat lingkungan dengan berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa, pelajar, pengusaha, Aparatur Sipil Negara (ASN), komunitas pariwisata dan komunitas lainnya.
“Kegiatan ini dilakukan di tiga titik yakni di tugu religi eks. MTQ, Kendari Beach (Water Sport) dan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari,” ujar wanita yang akrab disapa Ifa ini, saat ditemui TenggaraNews.com di pelataran eks. MTQ Kendari.
Menurut dia, tujuan utama WDC adalah mengajak seluruh masyarakat dunia untuk bersama-sama nmenyelamatkan bumi dari sampah. Olehnya itu, kegiatan tahunan ini dibuka secara umum dengan merangkul semua komunitas aktif.
“WCD merupakan agenda tahunan dalam memperingati hari bersih-bersih dunia, untuk meningkatkan kepedulian masyarakat di dunia pada umumnya dah khususnya di Kota Kendari, agar lebih sadar betapa jeleknya bumi ini jika dikotori sampah,” kata wanita berhijab ini.
Lebih lanjut, Ifa menjelaskan, upaya penyelematan bumi dari ancaman sampah plastik membutuhkan kekuatan bersama. Untuk itu, agenda tahunan secara serentak di seluruh dunia ini ditindaklanjuti dengan ivent kecil-kecilan yang dipelipori komunitas penggiat lingkungan yang ada.
Sebab, Ifa juga mengakui, bahwa masih minim kesadaran masyarakat di Kota Kendari untuk menjaga lingkungan.
“Saya juga masih sering melihat kendaraan-kendaraan di jalanan, baik yang sedang berhenti di lampu merah ataupun yang sedang berjalan, selalu membuang sampah dari jendela kendaraannya. Jadi, saya merasa kesadaran masyarakat di Kendari memang masih sangat minim,” ucapnya.
“Makanya, saya mengajak seluruh masyarakat di Kota Kendari agar lebih peduli lingkungan. Sebab, jika ingin merasakan dampak yang lebih baik, maka harus berusaha yang lebih baik pula,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Pimpinan PT. Ade Sula Kendari selaku Distributor Unilever, Akhmad Aljufri mengatakan, pihaknya turut terlibat dalam agenda peduli linkungan tersebut. Sebab, sekecil apapun kontribusi yang diberikan dalam menyelematkan bumi dari ancaman sampah plastik, tentu sangat dibutuhkan dan bisa memberikan perubahan nyata.
Ketua Wilayah Muhammadiyah Sultra ini juga berharap, agar apa yang dilakukan dapat merubah masyarakat pada umumnya, untuk memulai dari diri masing-masing dalam upaya meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Sehingga bumi yang akan diwariskan ke anak cucu di masa mendatang, dapat diterima nanti dalam keadaan yang bersih, dan dapat dimanfaatkan untuk kehidupan mereka pada saatnya.
“Apalagi, Indonesia masuk negara kedua terbesar di dunia penyumbang sampah plastik,” jelas Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini.
Baginya, kegiatan peduli lingkungan tak hanya dilakukan pada momentum WCD saja, melainkan rutin dilakukan pada kesempatan lainnya. Seperti memperingati hari kemerdekaan pada Agustus 2019 lalu, pihaknya juga melakukan aksi bersih-bersih kota, dan hal itu akan diteruskan.
“Kebersihan itu juga perintah agama. Apa yang kami kerjakan ini adalah perbuatan baik, Insha Allah akan bernilai ibadah di sisi Allah SWT,” terangnya.
Relawan lainnya yang juga ditemui jurnalis TenggaraNews.com, Andi Muhammad Ali Topan mengatakan, keterlibatan dirinya bersama pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekiawan (IC) merupakan hal positif yang harus terus digaungkan.
Apalagi, keterlibatan peserta didik juga bagian dari proses edukasi kepada generasi bangsa saat ini, agar memahami dan menanamkan jiwa kepedulian terhadap lingkungan.
Menurut dia, tempat pembuangan sampah di ruang umum belum seimbang dengan volume sampah yang bertebaran.
“Lebih sering lebih baik, sehingga bisa mengajak orang lain ikut terlibat dalam aksi peduli lingkungan. Mari kita sama-sama peduli dengan bumi kita ini, karena kalau bersih, yah kita juga yang merasakannya,” kata Guru MAN IC itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari, Paminuddin menyampaikan apresiasi terhadap semua relawan yang terlibat dalam aksi peduli lingkungan tersebut.
Mantan Camat Puuwatu ini juga berharap, agar kegiatan serupa tidak hanya berhenti pada agenda tahunan tersebut. Tapi, bisa dijadwalkan pada setiap bulannya.
“Kami mendukung aksi ini. Kami tidak membiarkan para relawan ini sendiri, pegawai dan armada juga kami siapkan,” jelas mantan Sekretaris Dinas Sosial Kota Kendari ini.
Laporan: Ikas