TenggaraNews.com, KONKEP – Momen bersejarah yang tak bisa dilupakan bagi masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) adalah tanggal 12 April 2013.
Di mana pada tanggal tersebut, selalu diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Konawe Kepulauan.
Dan pada hari ini, tepat hari Rabu, 12 April 2023, Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan bersama
seluruh lapisan masyarakat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-10.
Sejak DPR RI melalui sidang paripurna mengesahkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang pembentukan Kabupaten Konawe Kepulauan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), tentu banyak suka dan duka yang telah dilalui Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan.
Dari masa ke masa kepemimpinan Konawe Kepulauan (Konkep) terus berjalan dan berganti. Kesemuanya
menjadi tonggak sejarah dalam proses pembangunan.
Masa Kepemimpinan
1. Penjabat Bupati Konawe Kepulauan Drs. H.Muhammad Nur Sinapoy Tanggal 23 Agustus 2013 – 6
Agustus 2015
2. Penjabat Bupati Konawe Kepulauan Ir Burhanuddin, M.Si Tanggal 6 Agustus 2015 – 17
3. Bupati Konawe Kepulauan Ir.H. Amrullah, M.T dan Wakil Bupati Konawe Kepulauan Andi Muhammad
Lutfi, SE,MM, tanggal 17 Februari 2016 – 26 September 2020
4. Bupati Konawe Kepulauan Ir.H. Amrullah, M.T dan Wakil Bupati Konawe Kepulauan Andi Muhammad
Lutfi, SE,MM. tanggal 26 September 2020 – 17 Februari 2021
5. Bupati Konawe Kepulauan Ir.H. Amrullah, M.T dan Wakil Bupati Konawe Kepulauan Andi Muhammad
Lutfi, SE,MM. tanggal 17 Februari 2021 – 2025.
Visi dan Misi Kabupaten Konawe Kepulauan dibawah Kepemimpinan Bupati Ir.H. Amrullah, M.T bersama Wakil Bupati Andi Muhammad Lutfi, SE,MM
Visi :
“Menuju Wawonii Bangkit dalam Bingkai Lingkaran Hati Emas Tahun 2026”
Misi :
1. Mendorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur dasar, Kawasan Pemukiman dan Prasarana Wilayah
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Wawonii
3. Meningkatkan daya saing perekonomian berbasis potensi daerah
4. Peningkatkan kualitas tata kelola birokrasi dan pelayanan publik
5. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan ketahanan bencana
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran pembangunan dilaksanakan dengan mempertimbangkan potensi, kondisi permasalahan,
tantangan, peluang, serta aspek sosial, ekonomi dan nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat,
maupun isu strategis serta capaian hasil pembangunan tahun sebelumnya.
Merujuk kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2016 – 2021, serta perumusan permasalahan dan tantangan pada tahun 2021, maka tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2021 mengacu kepada Visi Kepala Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2016 –2021 “Terwujudnya Tata Peradaban Masyarakat Wawonii Yang Bebas Dari Belenggu Keterbelakangan Sosial-Ekonomi dan Sosial Budaya pada Tahun 2021”
Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi Kabupaten Konawe Kepulauan, disadari bahwa dalam rangka
mengantar masyarakat Pulau Wawonii menuju kesejahteraan, keadilan dan kemandirian, maka terlebih dahulu
perlu dibebaskan dari segala isolasi/belenggu ketidakadilan, keterbelakangan dan ketertinggalan
ekonomi.
Ketersediaan infrastruktur dasar serta akses pada pemenuhan kebutuhan dasar akan pangan, sandang, papan
serta pendidikan dan kesehatan, merupakan prasyarat mutlak bagi upaya membuka isolasi/belenggu ketidakadilan, keterbelakangan dan ketertinggalan ekonomi tersebut.
Pernyataan visi ini mengandung makna bahwa sebelum tata kehidupan masyarakat Wawonii dapat diarahkan
untuk mencapai kesejahteraan, keadilan dan kemandirian, mereka terlebih dahulu perlu dibebaskan dari segala bentuk isolasi atau belenggu keterbelakangan sosialekonomi dan social budaya, sebagaimana yang selama ini terjadi di pulau Wawonii akibat keterpinggiran yang panjang dalam dinamika pembangunan daerah di abupaten Konawe pada khususnya, dan di Provinsi Sulawesi Tenggara pada umumnya.
Bersamaan dengan itu disadari pula bahwa Kabupaten Konawe Kepulauan memiliki potensi sumber daya alam
yang melimpah dan sangat potensial untuk ditumbuh-kembangkan dalam membangun peradaban masyarakat
Wawonii.
Istilah peradaban dalam hal ini digunakan untuk menggambarkan sebuah tatanan kehidupan dari sebuah entitas sosial heterongen (pluralistik) dan dinamis di Pulau Wawonii yang perlu dibangun, bersamaan dengan itu untuk menyesuaikan diri secara selektif dengan tata nilai baru (the new order) yang digandeng oleh trend nasionalisasi ekonomi bangsa Indonesia di Sulawesi Tenggara pada khususnya.
Dengan kata lain, upaya membangun Kabupaten Konawe Kepulauan harus menggandeng pendekatan yang sinergis antara pendekatan keadilan dan kemandirian ekonomi, dengan pendekatan transformasi sosial-budaya.
Keduanya hanya dapat terwujud bila terdapat langkah-langkah konkrit untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia, serta sebuah format kebijakan transformasi sosial untuk memanfaatkan potensi keragaman dan dinamika sosial yang ada kearah tatanan masyarakat sipil yang dapat menjamin terciptanya prinsip-prinsip keadilan dan kesejahteraan sosial, kemandirian, demokratisasi, toleransi dan pluralisme, serta supremasi hukum.
Dalam rumusan visi ini terdapat dua pokok visi yakni bebas dari belenggu sosial-ekonomi dan bebas dari belenggu sosial budaya.
Pokok visi bebas dari belenggu sosial ekonomi dimaksudkan sebagai sebuah keadaan atau kondisi dimana warga masyarakat pulau Wawonii memiliki keberdayaan/kemampuan untuk mengakses pemenuhan kebutuhan dasar
mereka sendiri akan sandang, pangan dan papan.
Sedangkan pokok visi bebas dari belenggu sosial budaya mengandung makna sebuah keadaan atau kondisi dimana warga masyarakat pulau Wawonii memiliki keberdayaan/kemampuan untuk mengakses pemenuhan
kebutuhan sosial budaya mereka, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
Inti pokok visi :bebas dari belenggu sosial-ekonomi dan bebas dari belenggu sosial budaya.
Dengan demikian, visi pembangunan Kabupaten Konawe Kepulauan tersebut di atas, secara umum mengandung
arti sebuah keinginan luhur di masa depan untuk membangun tata kehidupan masyarakat Wawonii yang bebas
dari ketertinggalan sosial-ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar akan sandang, pangan dan papan, serta
bebas dari ketertinggalan social budaya dalam memenuhi kebutuhan strategis akan pendidikan dan kesehatan.
Sambutan Bupati Konawe Kepulauan Ir H.Amrullah,MT
Bupati Amrullah, menyampaikan penghargaannya pada seluruh tokoh masyarakat yang telah bahu membahu
dalam perjuangan memekarkan Konawe Kepulauan dari Kabupaten Konawe.
Menurutnya tanpa dukungan dan sokongan dari seluruh komponen masyarakat Wawonii, cita-cita pemekaran
tidak dapat terwujud.
“Saya yakin dan percaya, tanpa dukungan dan kebersamaan kita tidak akan terwujud apa yang kita rasakan
saat ini,” kata Amrullah saat membawakan sambutan pada Rabu, 12 April 2023.
Amrullah juga memberikan apresiasi pada seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang terus
berkomitmen dalam melaksanakan pembangunan.
Bahkan menurut dia, terlampau banyak hal yang harus dikerjakan dan dibenahi dalam proses pembangunan
daerah yang baru berumur 10 tahun.
“Di balik usia belia, namun telah banyak kemajuan dan prestasi yang dicapai baik dalam tata kelola pemerintahan, penyelenggaraan pembangunan, pengembangan SDM, pemberdayaan masyarakat serta
pengembangan inovasi, dan kita semua mendapat apresiasi dari pemerintah pusat,” ungkapnya.
Sinergitas dan kolaboratif, kata Bupati Amrullah, merupakan salah satu kunci sehingga daerah dengan sebutan Pulau Wawonii itu terus berkembang, kompetitif dan tangguh.
“Saya ingin mengajak kita semua menjadikan momentum ini untuk menyatukan langkah, pikiran dan jiwa untuk pembangunan daerah ini,” harapnya.
Sederet Pencapaian Pembangunan
Progres pembangunan menuju Wawonii Bangkit berkembang kompetitif dan tangguh yang telah dicapai di
antaranya :
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program bantuan Beasiswa Wawonii Cerdas.
2. Sektor infrastruktur panjang jalan yang sudah terasapal meningkat dari 1,75 Km pada tahun 2015, kini menjadi 99,158 Km pada tahun 2022.
3. Sektor infrastruktur jembatan dari 13 meter pada tahun 2014 kini menjadi 1.338 Km atau sebanyak 122 unit.
4. Akses transportasi darat dan laut sudah memadai dan lebih baik bila dibandingkan sebelum Konawe Kepulauan mekar dari Kabupaten Konawe.
5. Semua kelurahan dan desa sudah terakses listrik 24 jam.
6. Lebih 80 persen masyarakat bisa mengakses jaringan telepon dan internet.
7. Lebih dari 80 persen masyarakat Kabupaten Konawe Kepulauan sudah mampu mengakses air bersih dan
sanitasi yang layak.
8. Sektor perekonomian, sudah mampu membangun industri pengolahan kelapa terpadu, industri air
mineral dan pembangunan pasar rakyat.
9. Sektor pertanian, sudah mampu mendorong produktifitas baik tanaman pangan, perkebunan dan peternakan.
10. Sektor perikanan, Pemerintah Konawe Kepulauan memberikan bantuan katinting dan alat tangkap kepada nelayan,
11. Sektor pariwisata sedang mengoptimalkan potensi sumberdaya alam yang ada di Konawe Kepulauan.
12. Tata kelola pemerintahan yang baik dengan nilai B, Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) diraih tiga tahun berturut-turut.
13. Pertumbuhan ekonomi mencapai 3,30 persen pada tahun 2022, dimana sebelumnya Konawe Kepulauan mengalami pertumbuhan negatif.
14. Angka kemiskinan ekstrem menurun.
15. Peningkatan angka harapan hidup dan peningkatan Indeks pembangunan manusia dari angka 65,41
pada tahun 2020 menjadi 65,73 pada tahun 2021.
Melalui momentum HUT Konawe Kepulauan yang ke-10, Bupati Amrullah mengajak seluruh lapisan masyarakat
agar menyatukan langkah, pikiran dan jiwa dalam membangun daerah yang kita cintai bersama.
“Mari kita lakukan akselerasi pembangunan melalui lima pilar yakni bangun SDM yang cerdas, ciptakan
kemandirian msyarakat dalam pelayanan kesehatan, ciptakan produktivitas dan nilai tambah setiap
aktivitas perekonomian, revitalisasi budaya sebagai pemersatu, tingkatkan kepedulian terhadap masalah
sosial,” ajak Amrullah pada momentum satu dekade Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2023.
Advetorial/Pariwara