TNC, KENDARI – Mantan Bupati Wakatobi dua periode yang juga tokoh utama yang melahirkan Badan Otorita Pariwisata (BOP) Wakatobi, Hugua sangat prihatin jika status BOP Wakatobi tersebut dicabut oleh Pemerintah Pusat, pada Bulan September mendatang. Hal ini diungkapkan Hugua setelah diwawancarai oleh beberapa awak media, berkaitan dengan eksistensi BOP Wakatobi.
Balon Gubernur Sultra ini mengatakan, hal tersebut berdasakan keterangan dari Gubernur Sultra non aktif, Nur Alam pada saat silaturrahim ke kediamannya saat Idul Fitri beberapa minggu lalu, bahwa jika Pemda Wakatobi tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta, khususnya ketersediaan tanah bagi kawasan pengelolaan BOP hingga September, maka status BOP Wakatobi akan dicabut oleh pemerintah pusat.
“Sekarang sudah bulan Juli minggu terakhir, dan mestinya soal tanah tersebut sudah pada tingkat penyelesaian dokumen legal di Badan Pertanahan Nasioanal . Itu baru jelas dan terukur hasilnya , tapi sejauh ini masih dalam tahap wacana dan retorika, bahwa masalah tanah tersebut sedang diproses . Saya sangat ragu dan BOP Wakatobi terancam dibatalkan,” paparnya.
Selaku Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra, Hugua telah memerintahkan Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Wakatobi, untuk bersungguh-sungguh mengawal program ini, karena disamping sebagai program nasional, juga sangat strategis untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Untuk itu, Hugua mengingatkan bahwa proses pencapaian predikat Wakatobi, masuk salah satu dari 10 Top Destinasi Pariwisata Nasional, bukan hadiah dan isapan jempol belaka. Akan tetapi, upaya optimal yang berdarah-darah oleh pemerintah dan rakyat Wakatobi selama 10 tahun . Jadi jika hal ini gagal maka merupakan kerugian luar biasa, buat Wakatobi dan pemerintah daerah, serta wakil rakyat harus bertanggung jawab pada rakyat pemilihnya.
Hugua menghimbau kepada semua pihak, khususnya pemilik tanah yang masuk dalam kawasan BOP dan lembaga adat, serta semua pemangku kepentingan untuk membantu Pemda dalam masalah penyelesaian berbagai masalah, terkhusus masalah tanah tersebut .
“Kita mesti bersungguh – sungguh, karena kalau ini gagal maka generasi sekarang dan yang akan datang akan mengutuk kita ,” imbuhnya.
Hugua juga mengingatkan pada masyarakat Wakatobi, bahwa rencana investasi pemerintah dan swasta dengan adanya BOP Wakatobi tersebut sebesar Rp 20,5 Trilium hingga tahun 2019 mendatang, dan tentu invesatasi tersebut akan dibangun di atas tanah kawasan BOP Wakatobi.
“Angka investasi itu sangat fantastis buat mengangkat kesejahteraan masyarakat Wakatobi,” kenang Ketua Asosiasi Pemerintah Daerah Maritim 6 Negara (CTI) meliputi Indonesia, Malaysia, Philipina, Papua Nugini , Kepulauan Salomon dan Timor Leste.
Laporan: Arsenik Abqari
![]()
Editor: Ichas Cunge