TenggaraNews.com, KENDARI – Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Kendari, Halili menyebutkan, bahwa stok blanko e-KTP di instansi yang dipimpinnya itu sangat minim. Sebab, dari 15 ribu blanko yang diusulkan ke pemerintah pusat, hanya sekitar 2000 lembar saja yang direalisasikan.
“Pada Tanggal 26 September lalu, kami sudah ke Jakarta untuk menyampaikan permintaan blanko sebanyak 15000, ini untuk kebutuhan sampai desember mendatang, tapi rata-rata kabupaten/kota hanya di kasih berkisar 2000 saja,” ujarnya.
Jadi, kata dia, jika dilihat dengan kebutuhan, blanko tersebut belum sesuai. Untuk itu, pihaknya memprioritaskan pencetakan e-KTP untuk masyarakat yang sudah melakukan perekaman dari 2015 dan 2016 lalu.
Halili menambahkan, pihaknya melayani bagi masyarakat yang pernah memiliki e-KTP tapi hilang. Kendati demikian, hal tersebut tak menjadi prioritas.
“Kan sudah pernah melakukan perekaman dan e-KTP nya sudah dicetak. Tapi, kita tetap melakukan pelayanan bagi warga yang kehilangan e-KTP. Hanya saja, memang ada prosedurnya,” tambahnya.
Adapun prosedurnya, kata dia, pemilik KTP harus melaporkan kehilangan tersebut pada kepolisian, kemudian diberikan keterangan hilang dari polisi. Karena dokunem KTP saat ini merupakan kebuthan vital.
Halili juga menyayangkan sikap acuh tak acuh dari masyarakat, yang menganggap remeh identitas kependudukan tersebut. Terkadang, baru melakukan perekman apabila sudah mendadak untuk mengurus sesuatu.
“Masih banyak juga masyarakat yang tidak mau melakukan perekaman. Nanti kalau sudah mendadak butuh untuk mengurus sesuatu, baru mi mereka datang buru-buru. Ini mi juga mentalnya masyarakat kita,” keluhnya.
Laporan: Muhamad Isran
Editor: Ikas Cunge