TenggaraNews.com, WAKATOBI – Telan anggaran Rp2,9 miliar proyek udang Vanamei tak terurus, padahal proyek tersebut merupakan program unggulan Pemerintah daerah (Pemda) Wakatobi Haliana – lmiati Daud.
Limbah pasca panen yang masih mengendap di dalam kolam dan lokasi tambak kini sudah dipenuhi rumput.
Kadis Perikanan Kelautan Wakatobi, Saouruddin melalui Kabid budidaya, Mansur, mengatakan bahwa program udang Vanamei sebenarnya harus dikelola oleh Perumda namun sampai saat ini belum ada Perumda yang bisa diharapkan.
“Target awal kita kan sebenarnya itu membawa pengelolaan Perumda tapi kenyataannya Perumda kita belum ada sampai sekarang karena terkait dengan Perda maka kami mencoba mencari skema lain yang bisa memungkinkan secara aturan yaitu dengan sistem kerjasama pemanfaatan aset pemerintah,”ujar Mansur, Rabu 12 Juni 2024.
Mansur juga mengatakan anggaran Rp2,9 miliar yang digunakan untuk
pengadaan sarana prasarana budidaya udang Vanamei mulai dari mesin pompa, genset, kolam tanduk.
“Kemudian ada rumah tempat pengolahan, kolam budidaya dengan rumah genset ditambah kolam UPL tempat pembuangan limbahnya, mesin blower,” beber Mansur.
Sementara untuk pembuangan limbah pasca panen udang Vanamei Saouruddin mengatakan menggunakan sistem serap, sehingga menurut dia, tidak berbahaya bagi lingkungan.
Lagi pula kata Mansur untuk pembuangan limbah udang Vanamei sudah ada dokumen UKL-UPL nya.
Meski tak terurus dan menelan banyak anggaran, Dinas terkait masih ingin menambah kolam lagi dengan hitung-hitungan anggaran sekitar Rp1,8 miliar di tahun 2024 ini.
Laporan: Syaiful
Penerbit : Phoyo