TenggaraNews.com, KENDARI – Tindak kriminalitas arus mudik di Pelabuhan Nusantara Kendari hingga H-2 atau dua hari jelang lebaran 1439 H terpantau aman. Hal ini diungkapkan Kapolsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3), Ronald Arron Maramis SIK saat ditemui di Posko Terpadu Pelabuhan Nusantara Kendari, Rabu 13 Juni 2018.
“Jadi dari tiga pelabuhan yang kita awasiada sedikit kemajuan, kalau dulu orang berdesak-desakan terjadi jambret dan copet, sekarang data kami tidak ada masyarakat yang melapor atau komplain terkait dengan arus mudik,” katanya.
Ia juga menjelaskan, pihaknya dibantu dengan pos pengamanan yang terdiri dari beberepa instansi seperti Syahbandar, Dishub, Polri, TNI, Karantina Kesehatan Pelabuhan, Basarnas, BMKG dan pihak lainnya. Semuanya tergabung dalam satu pos induk.
“Jadi, di posko induk ini sudah lengkap instansi keamanannya,” jelasnya.
Setiap pengamanan kapal, lanjut dia, dilakukan pengecekan jumlah penumpang sekaligus diantisipasi juga calo-calo yang tidak memiliki tiket. Jika tidak memiliki tiket diarahkan keluar untuk membeli di loket.
“Kita juga sudah barikade jalannya di situ, kita rekayasa lalu lintas itu untuk menghindari calo, dulu mungkin orang berpikir karena cari tiket itu sulit harus antri, dan sekarang pasti akan dapat,” ujarnya.
Ronald menambahkan, pihaknya akan siaga sampai 24 Juni 2018, untuk melakukan pengamanan sesuai dengan Operasi Ketupat Anoa dalam rangka pengamanan Ramadhan Idul Fitri 2018 Masehi.
Untuk itu, dirinya mengimbau pemudik yang melalui jalur laut, untuk tetap memperhatikan barang bawaan jangan sampai lengah, karena disaat orang berdesak-desakan disitulah terjadi copet atau jambret. Jadi diharapkan untuk tetap berhati-hati dalam perjalanan menjaga barang bawaannya.
“Kita berharap tidak ada kejadian yang membahayakan penumpang, jadi kita sama-sama jaga,” tukasnya.
Laporan: Yusran