Opini
TenggaraNews.com – Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sungguh memiliki alam yang begitu indah. Maklum, betapa banyak potensi objek wisata bahari dijadikan andalan menarik minat wisatawan mancanegara maupun domestik untuk berduyun-duyun datang ke Sultra.
Beberapa destinasi wisata Sultra yang memiliki potensi objek wisata bahari, di antaranya Pulau Lebengki (Kabupaten Konawe Utara), Pulau Bokori (Kota Kendari), Desa Wisata Namu (Konawe Selatan), Pantai Meleura (Kabupaten Muna), Hutan Magrove (Kabupaten Buton Utara), Pulau Hoga (Kabupaten Wakatobi), Hutan Lambusango (Kabupaten Buton), Benteng Keraton Buton (Kota Bau Bayu), Desa Wisata Tangkeno (Kabupaten Bombana) dan permandian Tamborasi (Kabupaten Kolaka).
Saya selama berada di Sulawesi Tenggara, telah melihat dan meyakini sebanyak 17 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara memiliki potensi objek wisata tidak kalah indah satu dengan lainnya.
Sebagaimana juga dijelaskan oleh Kepala Dinas Pariwisata Sultra Sahrudin Nurdin di Kendari. ”Sebenarnya destinasi wisata Sultra bukan hanya sepuluh karena 17 kabupaten/kota masing-masing memiliki keunggulan sehingga dipastikan pada tahun-tahun mendatang akan mengalami pergeseran,” kata Sahrudin ketika saya baca dari berita republika.co.id, Sabtu 28 April silam.
Tak muluk-muluk, Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara bahkan menetapkan 10 destinasi wisata andalan. Adapun untuk ke-10 lokasi pariwisata itu diharapkan berkontribusi memenuhi target 1 juta kunjungan wisatawan.
Lalu dari Jakarta, Menteri Pariwisata Arief Yahya pada awal 2018 juga sudah menetapkan Wakatobi salah satu Kabaupaten/Kota di Sulawesi Tenggara, sebagai salah satu destinasi Visit Wonderful Indonesia Year 2018 di antara destinasi propinsi Indonesia lainnya. Objek wisata bahari Wakatobi beribu kota di Wangi-Wangi itu sudah dipromosikan di pameran pariwisata dunia Fitur Madrid, pada 17-21 Januari 2018.
Saya optimis bila melihat sungguh indahnya beragam objek wisata bahari di Sulawesi Tenggara. Sekadar menargetkan 100 ribu sampai 1 juta kunjungan wisatawan tidaklah mustahil. Namun, pemerintah daerah di Sulawesi Tenggara juga harus memperhatikan ketersediaan fasilitas penginapan, restoran atau jalan menuju lokasi wisata, listrik, dan transportasi yang diperlukan para wisatawan.
Wisatawan akan merasa nyaman dengan tersedianya fasilitas saat berlibur di objek wisata. Mereka tentu akan rela merogoh kocek yang dalam. Tak luput, bagi penduduk di sekitar lokasi pariwisata berimbas keuntungan yang membuat roda perekonomian berputar.
Objek Wisata Bahari tumpah ruah, ikut pula keuntungan ekonomi bagi penduduk tumpah ruah. (*)
Oleh: Fajar Lase (Penulis merupakan pemerhati Sulawesi Tenggara)