TenggaraNews.com, KENDARI – Politisi PDIP, Umar Bonte kembali menanggapi isu dinasti politik yang saat ini dihembuskan dan dialamatkan kepada pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Asrun-Hugua yang dinilainya sengaja dilontarkan untuk menyerang Paslon tersebut.
Menurut dia, di era yang kian modern seperti saat ini, sudah tidak ada lagi sistem dinasti, karena rakyat telah diberikan kesempatan untuk memilih langsung pemimping yang diinginkan sesuai dengan hati nuraninya.
“Saya melihat orang yang mempersoalkan politik dinasti itu sepertinya tidak memahami konstitusi, dan kecenderungannya berfikir mundur serta primitif,” kata Jubir Paslon Asrun-Hugua, Umar Bonte saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Selasa 13 Februari 2018.
Lebih lanjut, Anggota DPRD Kota Kendari ini menjelaskan, politik dinasti itu terjadi ketika seorang pemimpin tidak dipilih langsung oleh rakyat, sehingga tongkat kepemimpinannya secara otomatis diserahkan ke putra mahkota sebagai pewaris tahta. Tapi, fakta saat ini kan Indonesia berada di era reformasi, dimana masyarakat memilih langsung pemimpin melalui agenda politik yang diberi nama pemilihan kepala daerah (Pilkada).
“Politik dinasti itu hanya terjadi di zaman kerajaan, dimana orang tidak dipilih oleh rakyat. Ini dipilih loh oleh rakyat. Darimana dinastinya, kalau tidak suka jangan pilih dan tidak usah dikait-kaitkan dengan dinasti,” jelas Ketua Harian PHRI Sultra itu.
Ketua KNPI Sultra ini juga menambahkan, serangan politik tersebut menandakan Paslon Asrun-Hugua merupakan kandidat terkuat di Pilgub Sultra, sehingga sejumlah pihak mencari cara untuk menjatuhkan Paslon ini.
“Berpolitik lah dengan santun. Artinya, saya berpesan kepada seluruh lawan politik kita jangan membawa isu-isu yang tidak jelas. Bermain secara sehat sajalah dan jangan menjelek-jelekan figur lain,” tambahnya.
Laporan: Ikas Cunge