Tenggaranews.com, KENDARI – Sebanyak 26 Kepala Keluarga (KK) yang mengalami musibah kebakaran di Pemukiman Kampung Energi Mandiri Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kelurahan Puwatu, Kota Kendari, hingga sekarang, masih tinggal di tenda-tenda darurat.
Bantuan perumahan yang dijanjikan Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir pasca terjadinya kebakaran pada Kamis, 9 Juni 2022, hingga sekarang tak kunjung dibangun.
Sedikitnya 61 jiwa warga yang tinggal di RT 25/RW 09 ini masih menunggu janji Pemerintah Kota Kendari.
Sumajil, adalah sopir truk sampah yang sekaligus salah satu dari warga yang rumahnya ikut terbakar mengatakan bahwa sampai sekarang masih tinggal di tenda sambil menunggu bantuan.
” Jadi waktu kebakaran itu, pemerintah menjanjikan untuk rumah kami akan segera di bangun lagi, tetapi sudah dua bulan ini kami masih tinggal di tenda, ujar Sumajil.
Lebih lanjut, Sumajil mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Kendari pernah menawarkan dua pilihan. Dimana pilihan pertamanya yaitu membangunkan rumah permanen atau yang kedua memberikan tempat tinggal di rumah susun ( Rusun).
“Waktu itu pemerintah pernah memberi kami dua pilihan, dimana pilihan pertamanya kami akan dibangunkan rumah permanen atau diberi tinggal dirumah susun ( Rusun), tetapi kami lebih memilih tinggal disini sambil menunggu bantuan lainya, ” ungkap Sumajil
Sebelumnya Ketua RT 25 /RW 09 Kelurahan Puwatu, Anas membenarkan ucapan warga nya perihal dengan janji pemerintah saat meninjau kebakaran yang menimpa rumah warganya.
“Waktu kebakaran itu, Wali Kota meninjau langsung di sini,dan mereka menjanjikan untuk membangun ulang rumah untuk warga saya. Namun sekarang belum ada tanda pembangunan, sementara mereka masih tinggal di tenda, sambil menunggu rumah mereka dibangun lagi, ” jelas Anas.
Anas, berharap agar Pemerintah segera memenuhi janji yang pernah di ucapkan, karenah menurut anas Warga nya kini masih bertanya – tanya dengan janji tersebut.
“waktu itu pemerintah pernah menawarkan bantuan dengan dua versi yaitu versi pertama warga akan diberi rumah susun dan versi kedua akan dibangunkan kembali rumah mereka. Tetapi warga lebih memilih tinggal disini sambil menunggu rumah nya di bangun, ” tambah Anas.
Laporan : Munir