TenggaraNews.com, KENDARI– Acara adat Posepa’a yang digelar di Desa Liya Togo, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), biasanya berlangsung meriah dan penuh riang gembira.
Namun pada Rabu, 10 April 2024, sekitar pukul 11.20 Wita, berubah menjadi suasana mencekam. Seorang pria berinisial KH (45) tewas bersimbah darah di bawah pohon pisang.
KH ditikam dengan sebilah badik oleh pria berinisial LO (19).
Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Wakatobi, AKP Muhammad Adi Kesuma sebagaimana dikutip dari laman metrokendari.com pada Kamis, 11 April 2024.
“Pelaku dendam terhadap korban karena adik kandung korban, pernah melakukan penganiayaan terhadap ayah kandungnya. kemudian pelaku mengaku kalau korban pernah melakukan penikaman terhadap kakak kandungnya juga,” ungkapnya.
Pelaku menghabisi korban di sebuah acara adat Posepa’a yang digelar usai Shalat Idul Fitri 1445 H/2024 M di Desa Liya Togo, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, sekira pukul 11.00 Wita.
Saat itu, pelaku dari kejauhan melihat korban sedang berdiri. Pelaku langsung berlari ke arah korban sambil memegang badik di tangannya kemudian menikam tubuh korban.
Korban sempat berusaha lari untuk menyelamatkan diri, namun pelaku terus mengejar. Hingga akhirnya korban kembali diraih oleh pelaku.
“Pelaku menikam korban berkali-kali pakai badik, hingga akhirnya korban jatuh tersungkur di bawah pohon pisang kemudian meninggal dunia,” kata Adi.
Adi menerangkan, pasca kejadian itu pelaku melarikan diri dari lokasi kejadian. Polisi yang datang di lokasi kemudian membawa jenazah korban sementara di rumah sakit untuk divisum guna kepentingan penyelidikan.
Tidak lebih dari 24 jam, pelaku akhirnya menyerahkan diri di Polres Wakatobi sambil membawa sebilah badik yang diapakainya untuk menghabisi korban.
Laporan : Rustam