TenggaraNews.com, KENDARI – Dalam menghadapi momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024, aktivis Sulawesi Tenggara (Sultra), Rasmin Jaya menilai pasangan Bakal Calon (Bacalon) Gubernur Lukman Abunawas dan Bakal Wakil Gubernur La Ode Ida adalah kombinasi yang sempurna menuju kepemimpinan ideal Sulawesi Tenggara kedepan.
“Kedua tokoh tersebut dalam perjalanan karier politiknya sangat paripurna jika melihat gagasan, program, pengalaman dan rekam jejak dalam pemerintahan maupun legislatif,” ujar Rasmin Jaya pada Selasa, 30 Juli 2024.
Dimulai dari Lukman Abunawas, sepak terjang Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Tenggara ini memang tak main-main.
Lukman memulai karir politiknya dari bawah sekali, dimulai dari menjadi ASN, Plt Kasubag di pemerintah daerah, menjadi sekretaris camat (sekcam), kepala desa, Bupati Kendari, Bupati Konawe, Sekda provinsi hingga yang terakhir menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara 2018-2023.
Begitu juga dengan La Ode Ida, selain sebagai akademisi dengan tingkat pendidikan yang tinggi, sosok satu ini juga sudah lama mengabdikan diri sebagai politikus.
La Ode Ida sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dua periode hingga Ketua Ombudsman Republik Indonesia.
Pengalaman keduanya dinilai lebih dari cukup sebagai modal untuk menjajaki diri sebagai calon pemimpin di Bumi Anoa. Jam terbang mereka yang sudah lama di pemerintahan, mencerminkan seberapa paham pasangan ini terhadap kondisi dan kebutuhan masyarakat Sultra.
Aktivis Sulawesi Tenggara Rasmin Jaya membeberkan, potensi kedua calon ini tak bisa lagi diragukan untuk memenangkan kontestasi dan perhelatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur pada 27 November 2024 mendatang.
Dimana dalam koalisi yang terbentuk, mereka didukung oleh beberapa partai-partai besar yang mempunyai banyak kursi di DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Itu artinya, secara basis, pendukung dan simpatisan dari masing-masing anggota DPRD terpilih pada Pilcaleg kemarin akan merepresentasikan kemenangan pada saat di Pemilihan Gubernur nantinya,” bebernya.
Tanpa mengesampingkan kandidat dan figur bakal calon Gubernur Sulawesi Tenggara yang lain, ia melihat dan mengamati, pergerakan yang dilakukan oleh Lukman Abunawas dan La Ode Ida cukup masif dan terstruktur dengan membentuk berbagai tim sukses dan pemenangan untuk instrumen pemenangan pada Pilkada 2024 nantinya
Apa lagi banyak dukungan-dukungan dari tokoh-tokoh politik Sulawesi Tenggara, di samping itu juga dari kawula muda mahasiswa yang terus berdatangan menyatakan sikap dukungannya.
“Sehingga hal tersebut, akan mempermudah proses konsolidasi baik secara dor to dor maupun secara terbuka. Apa lagi kita tahu sendiri bahwa mayoritas pemilih kita adalah generasi milenial, yang mampu mempengaruhi setiap detik konstalasi pilkada, hingga merasa penting instrumen ini harus digunakan untuk menyasar pemilih cerdas dan rasional yang gandrung akan ide dan gagasan, menuju Sulawesi Tenggara uang adil dan beradab,” jelasnya.
Keberadaan kawula muda mahasiswa juga akan turut menjadi bagian dari proses sosialisasi dan edukasi politik kepada mereka yang dikategorikan sebagai pemilih tradisional.
“Peran generasi muda dalam politik memang sangat penting untuk mengakomodir permasalahan rakyat yang nantinya bisa dibuatkan dalam satu platform, program dan gagasan untuk kontestan terpilih,” ujarnya.
Terlepas dari itu, aktivis Sulawesi Tenggara juga ini memberikan catatan penting tentang masalah-masalah sosial, ekonomi, Hak Asasi Manusia (HAM) dan bahkan pertambangan yang tidak taat terhadap kaidah hukum dalam aktivitas pertambangan tersebut.
Menurutnya, itu juga harus menjadi perhatian dan fokus utama, bakal Calon Gubernur Sulawesi Tenggara ke depan ini, terlepas dari membangun infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan dan lain sebagainya tetapi juga masalah-masalah yang krusial harus cepat di benahi.
“Sebab selama ini, dalam perjalanan Pemilu dan Pilkada, kadang gagasan dan program hanya sebagai pemanis untuk menarik simpati masyarakat tetapi ketika mereka menduduki jabatan strategis seperti itu justru mereka lupa, inilah yang kadang disesali oleh masyarakat yang menimbulkan animo kepercayaan kepada pemimpin nya berkurang. Jadi ini harus menjadi refleksi dan evaluasi bagi para kontestan pilkada tahun 2024 ini,” tegasnya.
Sehingga ia berharap dengan momentum pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara ini, bisa menciptakan dan menghasilkan produk Pemilu yang berkualitas, berintegritas dan dilegitimasi oleh masyarakat itu sendiri.
“Karena sejatinya, Pemilu dan Pilkada hanyalah sarana untuk memilih pemimpin. Maka harapannya, kita jadikan politik sebagai pengabdian kepada masyarakat yang bisa membawa pembangunan daerah dan kesejahteraan yang dirasakan seluruh elemen masyarakat tanpa pandang buluh,” katanya.
Laporan : Ibi
Editor : Tam