TenggaraNews.com, WAKATOBI – Pasca kegagalan Program Pemda soal bawang merah dan udang Vaname, kini Kabupaten Wakatobi seperti diterpang bencana, Pesawat Lion Air menghentikan penerbangan serta Wakatobi mendapat predikat kemiskinan ekstrim dari Mentri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
Pasca minggatnya Lion Air dari Wakatobi, Bupati Haliana mendapat berbagai soroton dari tokoh-tokoh masyarakat hingga DPR RI yang juga sebagai perintis pembangunan bandar udara di Kabupaten Wakatobi, Ir. Hugua.
Mantan bupati Wakatobi itu, mengungkapkan, pihak Lion Air tak bisa disalahkan sebab mereka punya hitung-hitungan bisnis, justru pemerintah yang harus Pro Aktif.
“Semenjak ada Bandara, banyak yang datang ke Wakatobi, sehingga terjadi perputaran ekonomi dimasyarakat kita, tapi kalau penerbangan sudah berhenti saya yakin perekonomian masyarakat juga akan menurun, ” ujar Ir. Hugua, Kamis, 14 Juli 2022.
Sehingga ia menyarankan, agar Bupati Wakatobi dapat berkolaborasi dan membangun komunikasi yang baik dengan DPRD.
Sementara itu, Ketua DPRD H. Hamiruddin menyampaikan, agar Bupati Wakatobi banyak belajar dari pengalaman Bupati sebelumnya.
Tak hanya itu, Anggota DPRD Badalan juga menyarankan agar Haliana banyak belajar dari Ir. Hugua dan H. Arhawi dalam mengelola pemerintahan.
“Oleh karena itu subsidi bagi kami bukan solusi yang terbaik karna saat ini rakyat Wakatobi masih sangat membutuhkan APBD untuk perbaikan ekonomi paska pandemi, ” ujar Badalan.
Untuk diketahui, Kabupaten Wakatobi kini masuk dalam kategori Daerah Miskin Ekstrim yang ditetapkan oleh Menko PMK Republik Indonesia dengan surat keputusan nomor 25 tahun 2022
tentang Kabupaten/kota prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2022-2024.
Menko PMK menetapkan 64 desa dan kelurahan di kabupaten Wakatobi sebagai daerah prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2022-2024, kemudian di susul oleh Kolaka Utara dengan jumlah 45 desa dan kelurahan.
Laporan : Syaiful