TenggaraNews.com, KOLAKA – Resti (43), warga Desa Tikonu, Kecamatan Wundulako, Kabupten Kolaka tak dapat membendung tangisnya setelah mengetahui putri kandungnya, Riska Amalia (10) ditemukan warga dalam kondisi mengapung dan sudah tak bernyawa lagi.
Bocah yang masih duduk di bangku kelas enam SDN I Silea ini ditemukan seorang warga, dalam perjalanan pulang dari kebunnya, yang tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
Saksi mata, Zainudin (50) mengungkapkan, dirinya spontan kaget setelah melihat ada sesosok mayat bocah yang mengapung terbawa arus air di saluran.
Zainudin menuturkan, kejadian ini terjadi pada pukul 4.00 Wita, dan setelah dirinya memastikan mayat yang mengapung di saluran tersebut
adalah bocah berjenis kelamin perempuan, Ia langsung meminta tolong pada warga lainya mengevakuasi korban.
“Awalnya, persangkaan saya yang mengapung itu adalah daun pisang, tapi begitu saya lihat dengan jarak dekat ternyata rambut yang terurai di atas genangan air. Sayapun langsung lompat ke saluran, dan berteriak meminta tolong pada warga lainya yang dekat. Begitu saya angkat kebetulan ada mobil
open yang lewat, saya minta tolong dan langsung kami evakuasi ke rumah duka,” terang Sainudin.
Sementara itu, ibu kandung korban menceritakan tragedi naas yang menimpa anaknya tersebut. Disertai dengan isak tangis, wanita ini mengaku bahwa putrinya pamit untuk ke rumah neneknya yang kebetulan dekat dengan saluran, namun dirinya tak menyangka jika pamitan tersebut adalah kata-kata terkahir yang Ia dengar dari anak perempuannya tersebut.
“Tadi jam 1 siang, dia bilang mau ke rumah neneknya, tapi saya bilang jangan, saya lagi ada kerja di dapur dan saya tidak sadar ternyata anak saya itu
sudah lama ada di saluran air. Begitu saya tau sudah ditemukan sama orang, dengan tidak bernyawa lagi,” terangnya dengan histeris.
Rencananya, korban bocah 10 tahun tersebut akan dikebumikan esok, Selasa 7 Agustus 2018. Karena menunggu ayah kandung korban, Madi (45) yang masih berada di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
Laporan: Bung Okyl