TenggaraNews.com, KENDARI – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem, Sulawesi Tenggara (Sultra) menanggapi sebuah video yang beredar di media sosial (medsos) pada Rabu 28 Desember 2022.
Dalam video yang berdurasi 57 detik itu memperlihatkan pengurus DPD NasDem Konawe Selatan (Konsel) dan kader menyatakan sikap dukungan kepada Adi Jaya Putra (AJP) untuk maju sebagai calon Bakal Bupati Konawe Selatan. Tentu hal itu menjadi polemik.
Menurut Saninuh Kasim, selaku Wakil Sekertaris DPW Nasdem Sultra bahwa tindakan yang dilakukan oleh DPD NasDem Konsel tentu membuat kegaduhan di berbagai internal.
“Tentu tindakan seperti ini membuat gaduh internal. Dan kita di DPW tidak mengharapkan hal seperti ini karena berbicara soal dukungan partai kepada calon bupati itu punya mekanisme sendiri. Tentu ini sudah menjadi tindakan pelanggaran,” jelasnya saat ditemui oleh awak media.
Dia menyebutkan, kegaduhan yang dilakukan oleh DPD NasDem Konsel akan membuat partai Nasdem di Sultra menjadi kecil.
Dia juga menyampaikan, apa yang dilakukan oleh DPD NasDem Konsel tindakan pelanggaran offside yang dilakukan oleh pimpinan partai yang telah mendahului mekanisme.
“Mekanisme kita itu keluar dulu PO, jadi kalau tahapan sudah dimulai, pasti akan keluar PO mengenai mekanisme menetukan calon kepada daerah,” bebernya
Dia juga menyampaikan, jika dari awal sudah dicedrai seperti ini, partai NasDem akan memberikan teguran.
“Yang jelasnya bahwa apa yang dilakukan ketua DPD itu, di luar dari mekanisme partai, itu tidak normal. Kita tidak melarang dia mau berimprofisasi untuk membesarkan partai di sana, tetapi ingat dia tidak boleh menutup ruang kepada siapapun untuk bergabung, NasDem partai terbuka, siapapun bisa masuk,” kata dia lagi.
Ditempat yang sama Hartawan Habidin Keder DPW Nasdem Sultra juga menyayangkan sikap yang dilakukan oleh DPD NasDem Konsel. Pasalnya untuk menentukan siapa kandidat yang akan diusung saat pilkada itu mempunyai banyak variabel-variabel survey seperti mempunyai jiwa politik kemudian kemampuan calon dan tingkat elektabilitas dan lain sebagainya.
“Itu variabel-variabel yang sampai hari ini tidak berubah jadi saya sangat menyayangkan itu karena terlalu terburu-buru untuk menyampaikan atau mendeklarasikan salah satu bakal calon Bupati Konsel,” tuturnya.
Apalagi, kata dia, Pilkada ini itu kurang lebih 2 tahun lagi. Untuk itu dirinya menyarankan di DPD NasDem Konsel tersebut lebih fokus dipersiapan Pemilu legislatif dan pemenangan calon Presiden.
“Dan itu lebih baik karena apa gunanya hari ini kita cakar-cakaran kemudian hasilnya di pemilu legislatif itu tidak sesuai dengan harapan kita, kan kita yang rugi,” sentilnya.
Lanjutnya, untuk di Konsel banyak kader-kader internal dan tidak hanya AJP yang akan maju nantinya.
“Selain Adi (Surunuddin) itu ada Radan Nur Alam kemudian ada Suparjo dan pak Sutoarjo dan banyak kader lainnya,” timpalnya.
Ia berharap, DPD NasDem konsel sebaiknya mencontohi DPD NasDem kota Kendari atas apa yang mereka lakukan. Karena dia melihat NasDem Kendari selalu melakukan komunikasi yang baik dengan kader-kader partai yang potensial.
“Saya harap DPD NasDem Konsel sebaiknya mencontohi DPD NasDem kota Kendari selalu melakukan komunikasi yang baik. Karena yang saya lihat kota Kendari selalu melakukan komunikasi dengan kader yang potensial seperti Rasak, Giona dan Siska mereka kan merupakan kader potensial yang kita jagokan maju sebagai calon Walikota,” terangnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Sekertaris DPW NasDem Sultra, Abdul Aziz tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh DPD NasDem Konawe Selatan (Konsel) dan siapa yang melakukan deklarasi.
“Sampai saat ini kami belum menerima surat dari DPD NasDem Konsel yang melakukan deklarasi,” pungkasnya.
Laporan : Erik Lerihardika