TenggaraNews.com, SIMALUNGUN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi menegaskan pentingnya peran Kepala Desa sebagai faktor kunci yang harus diperhatikan, untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Pesan tersebut disampaikan oleh Gubernur Sumut saat melakukan agenda Kunker di Kabupaten Simalungun, Kamis 4 Juli 2019, di Auditorium T. Johan Garingging, Universitas Efarina, Pematang Raya.
Dalam paparannya, Edy Rahmayadi mengajak Kepala Desa, guru dan unsur masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Sebab, berbagai persoalan yang muncul ke publik, sebagian besar karena aparatur pemerintahnya tidak menjalankan amanah yang diberikan rakyat.
“Kita punya keterbatasan, diberikan Tuhan hanya dua tangan. Tetapi ini bisa dipakai untuk berdoa, dan kita lanjutkan dengan mimpi kita. Karena kelemahan kita, sumber daya manusia (terbatas), itulah kenapa saya bicara pentingnya ada Kepala Desa untuk mengelola desanya. Karena kunci pembangunan itu ada di desa,” ujarnya di hadapan 700-an orang dari unsur pemerintahan dan masyarakat.
Kunjungan Edy Rahmayadi ke berbagai daerah khususnya Simalungun, dijadikan ajang silaturahmi sekaligus pemberian motivasi kepada para Kepala Desa, sebagai ujung tombak pengelola pemerintahan di tingkat terkecil. Apalagi saat ini, anggaran dana desa begitu besar digelontorkan negara agar konsep “Membangun Desa, Menata Kota” yang sering disampaikan Gubernur Sumut ini dapat berjalan.
Aparatur pemerintah, lanjutnya, khususnya kepala desa, adalah pengayom sekaligus melayani rakyat. Terutama sebagai teladan bagi publik. Karenanya, persoalan seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) menjadi sorotan hingga saat ini.
“Bekerjalah kalian (kepala desa) dengan baik, jangan sakiti rakyat ini. Bayangkan kalau penyakit itu (KKN) terus terjadi, mulai dari kepala desa, camat sampai bupatinya curang, yang sengsara rakyat,” sebut Edy.
Terlebih lagi, kata Edy Rahmayadi, sumber daya alam yang kaya di Simalungun tidak menjamin kesejahteraan rakyat, jika tidak dikelola dengan baik. Karena itu, dirinya menekankan pentingnya seorang kepala desa mengetahui dan mampu mengelola potensi yang ada di wilayahnya.
“Jangan (rakyat) jadi seperti tikus mati di lumbung padi. Alamnya kaya, tetapi rakyatnya miskin. Yang salah ya Kepala Desa. Maka kuncinya ada di kalian,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Bupati Simalungun, JR Saragih dalam sambutannya mengaku merasa terhormat atas kunjungan Gubernur Sumut. Apalagi para aparatur desa yang datang, sebagian besar baru pertama bisa bertemu langsung gubernurnya. Karena itu, pihaknya menerima pesan dan bimbingan dari pimpinan pemerintahan provinsi.
Hadir diantaranya Bupati Simalungun JR Saragih, Tuan Guru Batak Syekh Ahmad Sabban Rajagukguk serta tokoh adat setempat. Sementara turut mendampingi Gubernur, Kadis Pendidikan Arsyad Lubis dan Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa, Aspan Sofian.
Laporan: RJ. Samosir
Editor: Ikas