TenggaraNews.com, KENDARI – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) melihat di Sultra masih terjadi disparitas atau kesenjangan, terutama dari pendapatan masyarakat sebagai satu indikator kesejahteraan.
“Kalau kita analisis secara mendalam, ada tiga indikator penyebabnya,” kata Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka,SE Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) HKTI Provinsi Sultra di hadapan peserta Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Kendari pada Senin, 1 Agustus 2022.
Rakerprov HKTI diikuti sekitar 350 orang, terdiri dari pengurus DPD HKTI Sultra, DPC HKTI seSultra, kecuali DPC Buton Selatan (Busel) yang tak sempat hadir.
Rakerprov ini juga dihadiri Swastiningsih,SE,M.Si Wakil Sekjen DPP HKTI bersama rombongan dari Jakarta.
Rakerprov kali ini menghadirkan seluruh pengurus HKTI seSultra, dengan tujuan untuk mengintegrasikan program kerja, mulai dari DPP, DPD, DPC sampai tingkat ranting.
Sebelum Rakerprov HKTI Sultra digelar, menurut Prof.Dr.Ir.Azhar Bafadal,M.Si Ketua panitia pelaksana Rakerprov, sudah diawali pra raker sekitar 3 minggu yang lalu.
“Hasil pembahasan program kerja pada pra raker, kita sempurnakan hari ini melalui forum Raker yang dihadiri seluruh pengurus. Silahkan berikan masukan, ide atau gagasan,” jelasnya.
Tema yang diusung dalam Rakerprov HKTI tahun 2022 yakni Menopang Sandang-Pangan-Papan (Aman), Meningkatkan Produktivitas (Sejahtera) dan Memuliakan Keluarga Petani Sultra (Religius).
Terkait 3 indikator terjadinya disparitas yang dimaksud Andi Sumangerukka, yaitu perbedaan sumberdaya alam (SDA), perbedaan sumberdaya manusia (SDM), perbedaan akses terhadap modal dan investasi.
“Tak kalah penting menentukan perbedaan ialah konsentrasi kegiatan ekonomi wilayah, alokasi investasi, mobilisasi faktor produksi yang rendah antar daerah dan dinamika perdagangan antar daerah,” jelasnya.
Menurut ASR yang pernah menjabat Komandan Korem 143 Halu Oleo, bagi kabupaten atau kota di Sultra yang memiliki faktor penentu dan faktor pendorong, akan mampu berkembang lebih cepat.
“Melihat kondisi ini, ini menjadi tantangan bagi kita sebagai pengurus HKTI untuk melakukan inovasi dan berkreasi dalam mensejahterakan dan memuliakan petani,” terang Andi Sumangerukka yang pernah menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Sultra.
Laporan : Rustam