TenggaraNews.com, MUNA – Sebanyak 35 kiosk pedagang kaki lima (PKL) di area kawasan pintu masuk ruang tunggu penumpang pelabuhan nusantara Raha mulai ditempati Jumat 8 Juli 2022 lalu.
Alasan penempatan PKL dikawasan pintu masuk ruang tunggu penumpang pelabuhan nusantara Raha dikarenakan para pedagang sudah lama mengais rejeki dan tinggal dilokasi tersebut. Selain itu, jika ditempatkan dititik lain dapat dipastikan daya beli masyarakat berkurang sehingga menjadikan para PKL merugi.
“Kalau kita tempatkan didekat loket penjualan tiket atau ditempat lain saya yakin para PKL tersebut akan kembali berjualan dipintu masuk, maka dengan sendirinya akan kelihatan kumuh dan semrawut,”ungkap Kepala KUPP Kelas II Raha Capt. Andi Mappiwajoi S kepada awak media, Selasa 12 Juli 2022.

Lanjut Capt Andi, pembuatan lapak dibuat semi permanen sehingga jika ada instruksi dari pusat untuk perluasan terminal maka lokasi PKL tersebut akan dilakukan pembongkaran.
“Jadi rencana induk pelabuhan (RIP) jangka 25 tahun. Sekarang ini sudah memasuki 5 tahun jangan sampai 10 tahun kedepan ada pembangunan perluasan terminal maka dengan sendirinya PKL tersebut akan digeser. Jika itu terjadi saya harapkan mereka nantinya bisa ditempatkan ditempat yang lebih strategis lagi,”jelasnya.
Kepala KUPP Kelas II Raha berharap, para PKL bisa menjaga dan memelihara lapak tersebut dengan baik sehingga kata Capt. Andi, kedepan PKL bisa lebih baik lagi.
“Pelabuhan nusantara ini adalah salah satu ikon dari kota Raha jika nampak baik dan tertata rapi maka akan jadi tempat destinasi wisata,”pungkasnya.
Untuk diketahui, 35 lapak PKL yang dibangun sesuai dengan data pedagang yang telah memiliki id card, dimana pembangunannya menggunakan biaya pemeliharaan.
Laporan : Phoyo