Tenggara News.com, MUNA- Di tengah fenomena mahalnya harga komiditi bawang merah di pasaran, Kepala Desa (Kades) Kambawuna, La Rusuli berinovasi melahirkan solusi jangka panjang.
Bermodalkan pengalaman yang diperolehnya dari Ekspo Holtikultura di Purwakarta. Lelaki ini mampu mengembangkan komoditi holtikultura seperti bawang merah, tomat apel sinta dan cabe indofood yang benilai jual ekonomis.
“Kebetulan pada ekspo itu, saya diutus oleh PT Ewindo, perusahaan asal Belanda yang bekerjasama dengan Indonesia. Waktu itu, ada lima orang dari Sultra dan saya satu-satunya dari Muna. Ekspo ini dibiayai langsung oleh perusahaan,” ungkap La Rusuli, beberapa waktu lalu.
Melihat kontur dan keasaman tanah, Rusuli menilai tanah di Muna lebih unggul dari pada yang ada di Pulau Jawa. Maka dari pengalaman itu, serta modal sekitar Rp 10 juta, ia mulai mencoba melakukan penanaman.
“Sebagai eksperimen, dengan modal Rp 7 juta, Februari 2018 lalu saya mulai menanam bawang merah di lahan seluas 3 hekatare milik saya sendiri. Alhamdulillah, tiga bulan kemudian saya mulai panen pertama, sekitar Rp 500 hingga 600 Kilogram (Kg),” ungkapnya.
“Untuk pasarannya, saat ini saya jual di lokalan dan di luar daerah seperti Bau-Bau, dengan harga Rp 40 ribu per Kg,” sambungnya.
Selain bawang merah, kini La Rusuli mulai mengembangkan usahanya itu ke varian tomat apel sinta dan cabe indofood. Dengan lahan seluas tiga hektare milik orang tuanya, tiga jenis tanaman komoditi tersebut dikembangkannya, dengan harapan pemerintah setempat dapat melirik dan pengembangannya bisa dilakukan di desa-desa lain yang ada di Kabupaten Muna.
“Pemerintah tidak berskala pada jagung kuning saja, tapi juga harus menoleh di holtikultura, karena ini sangat menjanjikan dan memang sangat berpotensi, apalagi kita di Muna diunggulkan oleh kontur tanah,” bebernya.
Kesungguhannya itu diperlihatkan dengan mendatangkan dua tenaga teknis. Sebab, jika ini mau dikembangkan secara profesional, mesti ada perlakuan yang baik dan benar. Baik dari sisi pengolahan, kualitas bibit, pemupukan, penyiaman dan pengendalian hama tanaman.
“Saya ada dua tenaga teknis dan tiga tenaga bantu. Kami juga punya jagung kuning yang dikembangkan oleh masyarakat, yang dimodali dari Alokasi Dana Desa. Untuk bawang merah, tomat apel sinta dan cabe indofood, kedepan akan saya kembangkan bersama warga desa,” pungkasnya.
Laporan: Phoyo
Editor: Ikas Cunge