TenggaraNews.com,MUNA– Juru bicara pasangan calon bupati dan wakil bupati Muna, LM Rajiun dan La Pili (RaPi), Wahidin Kusuma Putra (WKP), mengklaim elektabilitas RaPi lebih unggul bila dibandingkan dengan petahana.
Keunggulan RaPi ada pada karakter dan gaya kepimpinan yang lebih dibutuhkan masyarakat Muna. Selain itu, program unggulan yang ditawarkan dinilai lebih realistis.
“Pak Rajiun dinilai lebih tegas, lebih disiplin juga sangat komitmen dalam menjalankan visi misi serta janji politiknya. Di Muna Barat, RPJMD tidak berubah sehingga apa yang dijanjikannya hanya menunggu waktu pasti akan terlaksana sebelum masa jabatannya berakhir, meski saat ini beliau mundur dari jabatannya sebagai Bupati Muna Barat,” kata Wahidin Kusuma Putra, Jumat 27 November 2020.
Lebih lanjut Wahidin memaparkan, program kerja yang ditawarkan paslon RaPi lebih realistis. Realistis dari segi anggaran, masa jabatan, sinkronisasi dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat juga realistis dalam kerangka mendorong kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita ambil contoh misalnya program perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan. Ini masalah klasik masyarakat Muna yang belum mampu dipenuhi,” ujar WKP.
Sebaliknya kata WKP, bahwa masyarakat Muna menilai Pak Rajiun berkomitmen melakukan perbaikan jalan dan jembatan, sebab di Muna Barat dia sudah membuktikan dan itu hanya dalam 3 Tahun.
Contoh lain lagi soal pemberian TPP untuk ASN, sangat menyentuh kebutuhan dasar ASN yang memang penghasilannya belum mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Satu contoh lagi misalnya soal honor pegawai sara dan imam masjid, yang dijanjikan oleh Rajiun akan naik jumlahnya seperti di Kabupaten Muna Barat. Program kerja lainnya juga sama sangat realistis dan menyentuh kebutuhan masyarakat” jelasnya.
WKP juga membeberkan rilis data lembaga survey Barometer Suara Indonesia (BSI). WKP mengungkapkan elektabilitas Pasangan Calon nomor urut 2 Laode M Rajiun Tumada dan H. La Pili dengan akronim RaPi berada pada angka 42,50% mengungguli petahana LM. Rusman Emba dan Bahrun La Buta dengan angka elektabilitas 36,36%, sedangkan 21,14% suara masih harus diperebutkan oleh kedua calon karena belum menentukan pilihannya.
Menurut Wahidin, hasil survey ini sangat masuk akal sebab setelah dikomparasi dengan hasil pendataan tim di lapangan saat ini, jumlah dukungan suara untuk Paslon RaPi saat ini sudah mencapai 64.622 Suara.
“Beberapa waktu lalu saya sudah jabarkan angka hasil pendataan ini di media. Dan itu sebelum BSI merilis hasil surveynya, hitung saja 42,50% dari DPT itu hasilnya hampir sama dengan angka dukungan yang kami dapatkan dengan cara wawancara langsung door to door,”ucapnya.
Jadi, tambah WKP, bagi pihak lawan yang ingin membantah hasil survey BSI sebaiknya membantah dengan menunjukan hasil survey lembaga lain, itu juga kalau hasil survey lembaga lain berbeda dengan BSI. Tapi ia meyakini, bahkan jika lembaga survey lain yang melakukan survey hasilnya tidak akan berbeda, sebab Paslon RaPi sudah memenangkan hati masyarakat Muna.
“Insha Allah mari kita doakan bersama agar Pilkada Muna tahun 2020 dimenangkan oleh Paslon RaPi. Agar Kabupaten Muna bisa bangkit dari keterpurukan panjanhnya. Sudah saatnya Muna Maju, Muna Bangkit dan masyarakat Sejahtera ” tutupnya.
Laporan : Phoyo