TenggaraNews.com, KENDARI – Kerasnya gulungan ombak dilautan bukanlah hal baru bagi Djunaidi. Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Kendari ini sudah lama berkawan dengan laut.
Sebelum berada pada posisinya saat ini, Djunaidi telah menapaki perjalanan karir yang cukup panjang. Ayah tiga anak ini mengawali karirnya sebagai nahkoda kapal di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel).
Melalui perbincangan singkat bersama jurnalis TenggaraNews.com, pria kelahiran Makassar 27 Februari 1975 silam itu menceritakan lika-liku perjalanan hidupnya. Tak hanya periaran nusantara, dia juga telah menaklukkan perairan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
“Waktu saya masih menjadi nahkoda, saya sudah menjelajahi perairan nusantara dan luar negeri,” kata Djunaidi.
Setelah menyelesaikan sekolah menegah atas, Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Akademi Pelayaran Maritim. Dari mengeyam ilmu di lembaga pendidikan tersebut, dia kemudian dipercaya sebagai Komando Batalyon selama dua tahun.
Setelah menyelesaikan studynya di pelayaran, Djunaidi mencoba peruntungan dengan melamar kerja ke Malaysia di perusahaan Roufest. Di sana ada 40 kapal Ferry yang beroperasi untuk memuat turis rute Thailand dan Langkawi.
“Di situ saya bekerja selama dua tahun, kemudian saya pindah kerja lagi, tapi masih di Malaysia yakni di perusahaan Pasifik Sakti kurang lebih satu tahun, dan setelah itu saya pindah ke Singapura bekerja di perusahaan Amerin, di sana kapalnya Merin Jet yang berkapasitas 75 ribu ton, rute Dubai dan Arab Saudi, saya bekerja disana selama kurang lebih dua tahun, ” ceritanya sembari melempar senyum dan mencoba mengenang masa-masa dirinya masih bekerja di luar negeri.
Kepiawaiannya menahkodai kapal, mengantarkannya bergabung di Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas). Waktu itu, Ia hendak melanjutkan karirnya negeri Gingseng (Korea), namun di waktu yang bersamaan, Djunaidi dinyatakan lulus di Basarnas dan memilih mengabdi untuk negeri.
Dia pun memulai karir barunya dengan menjabat sebagai Nahkoda KN SAR 307 di Makassar pada tahun 2003 hingga 2008. Kemudian, menjabat sebagai koordinator Pos SAR Selayar kurang lebih lima tahun. Setelah itu, pria berperawakan besar ini ditarik kembali ke Makassar sebagai Kepala Urusan Latihan dan Diklat.
Selanjutnya, Kepala Kantor SAR ini melanjutkan perjalanan karirnya ke Kota Poso, sebagai Kepala Potensi SAR. Kemudian, Djunaidi hijrah ke Ternate menjabat sebagai Kasi Ops. SAR.
Menjalani karirnya dengan menjabat sejumlah posisi berbeda, tak membuatnya berpuas diri. Sehingga, Ia mengikuti Sekolah Basarnas Siswa Kursus Calon Kepala (Suscaka) selama dua tahun. Pendidikan tersebut merupakan pelatihan untuk menaikan karir jabatan.
Pasca mengikuti pendidikan Suscaka, Djunaidi dilantik menjadi Kakansar Tanjung Pinang. Di daerah tersebut, Ia dipercayakan untuk merawat kapal dan peralatan SAR.
“Di sana kapalnya besar, ada tiga unit. Karena saya mantan nahkoda, jadi saya dipercayakan untuk merawat kapal dan peralatan disana selama empat bulan,” jelasnya.
Pada tanggal 14 November 2017 lalu, Djunaidi resmi menjabat sebagai Kakansar Kendari. Menurut dia, Kendari memiliki peralatan yang sangat riskan, sehingga perawatannya harus dibawa kendali seorang pelaut.
Semangat pengabdiannya dicurahkan untuk bangsa ini. Hal tersebut tak terlepas dari dukungan dan doa kekuarga, yakni istri dan ketiga putranya. Di sisi lain, kinerja dari instansi yang dipimpinnya itu juga tidak luput dari seluruh personil anggota SAR Kendari.
Dikatakannya, melakoni aktivitasnya di Kendari memberikan warna baru baginya. Sebab, di daerah lain membutuhkan karakter kepemimpinan yang keras, sedangkan di kota lulo lebih bersahabat.
“Yang ada dalam benak dan fikiran saya itu, bagaimana seorang pemimpin dan anak buahnya bisa profisionalisme. Artinya, bagaimana kita membuat sesuatu yang baru di kantor ini dengan nyaman dan enak dipandang, sehingga menjadi rumah yang utuh dalam satu keluarga, ” imbuhnya. (IC/Red)
RIWAYAT PENDIDIKAN:
1. SDN 1 Bawakaraeng
2. SMPN 1 Muhammadiyah Makassar.
3. SMAN 5 Makassar, setelah tamat saya
4. Akademi Pelayaran Maritim
KELUARGA:
* Istri: Ny. Hasnawaty Djunaidi SH
* Anak:
1. Agung Anugerah Bilang Pratama (14)
2. Aqil Abghari Dwikaputra (11)
3. Afif Ailanif Tristan Triputra (2)