TenggaraNews com, KENDARI – Bermodalkan tekad yang kuat, Husnia Rafastar mampu menunjukan bahwa tugas perempuan tak hanya mengurus persoalan anak dan dapur, tapi juga bisa meniti karir.
Wanita kelahiran 17 Desember 1992 ini sukses membangun brand fashion miliknya dan berkiprah diberbagai event fashion show.
Kepada TenggaraNews.com, alumni Universitas Dayanu Iksanudin (UDI) Baubau ini mengaku, sebelum terjun ke dunia fashion, Ia aktif menjual buku – buku dan sepatu di kampus saat masih mengenyam pendidikan di bangku perguruan tinggi.
Akhirnya, wanita asal kota Baubau memilih untuk banting setir menjadi seorang desaigner. Padahal, dirinya tak pernah menyangka akan menekuni profesi tersebut.
Pasalnya, semasa berkuliah, ibu dua anak ini mengambil program studi (Prodi) yang jauh bertolak belakang dari profesinya saat ini yaitu Prodi pendidikan Bahasa Inggris.
Perjalanan karirnya menjadi designer dimulai usai resmi mendapatkan gelar sarjana pendidikan, dengan memutuskan untuk belajar menjahit agar mempunyai kesibukan.
“Setelah wisuda saya mulai mencari kesibukan lain, karena sebelumnya saya menjadi seorang mahasiswa sambil berjualan buku buku bahasa inggris dan sepatu di kampus. Jadi setelah wisuda saya tdk punya kegiatan, maka saya putuskan untuk belajar menjahit agar bisa punya kesibukan,” ungkap Husnia, saat ditemui awak TenggaraNews.com, usai menjadi sponsor Keren Beken yang diselenggarakan ARE Entertainment di salah satu Mall di Kendari, Sabtu 4 Februari 2023.
Husnia merupakan tipikal wanita yang aktif dan sering menjajal semua jenis bisnis.
“Saya orangnya aktif dan suka belajar dunia bisnis. Sudah hampir semua bisnis saya geluti mulai dari perabotan dapur, asesoris wanita, buku-buku, sendal sepatu, hingga yang terakhir fashion industry,” jelasnya
Kini, Husnia tengah fokus membangun brand fashion miliknya yakni Rafa Modeste, yang dibangunnya sejak 2018 lalu.
Brand Rafa Modeste bergerak di bidang jasa jahit yang kini telah berkembang pesat. Pelanggan brand miliknya itu tak hanya dari Kota Baubau saja, bahkan ada yang berasal dari daerah lain hingga daerah terpencil.
“Pertama kali brand ini saya kenalkan melalui online atau sosial media, sehingga beberapa pelanggan saya berasal dari luar Baubau, bahkan ada juga pelanggan saya yang berasal dari daerah terpencil,” pungkasnya.
Kini, brand yang tengah dikembangkannya itu wara wiri diberbagai ajang pencarian bakat fashion show.
Laporan : Munir
Editor : Mirkas