TenggaraNews.com, MUNA – LM. Baharuddin dan Afiluddin Hamid berkomitmen penuh untuk membangun Bumi Sowite ke arah yang lebih baik. Bahkan, jika nantinya diberikan amanah untuk menahkodai Kabupaten Muna periode 2020-2025 mendatang, kedua figur ini menyatakan siap mundur dari pemerintahan jika tak memberikan hasil ke arah yang lebih baik.
“itu target kami, kalau kami tak berhasil kami siap mundur dari jabatan yang kami emban ketika sudah duduk menjabat bersama dokter,” ujar pria yang akrab disapa Dafit, saat disambangi di kediamannya, Senin 8 Juli 2019.
Selain itu, Bendahara Umum Muhammadiyah Kabupaten Muna ini juga menilai, bahwa perlu ada perubahan secara cepat, yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sudah tertinggal jauh dari daerah lain.
Dikatakannya, bahwa realitas lapangan yang ditemuinya selama melakoni perannya sebagai pelaku usaha, hasil pertanian dan kelautan para petani lokal kian hari semakin merosot, karena hasil produksi lokal petani anjlok dari pendapatan yang sewajarnya. Contohnya jambu mete, kopra, jagung, rumput laut dan lainnya.
“Disinilah peran pemerintah dibutuhkan, harus bisa memberikan konsep pemberdayaan kepada petani. Jadi, petani kita bisa menghasilkan profit yang luar biasa dengan kwalitas hasil pertanian kita lebih baik dan tumbuh lebih besar,” kata Dafit.
Dia juga menilai perlunya membentuk mental petani untuk menjadi petani yang sesungguhnya.
“Petani di Muna tidak perlu malu menjadi petani, saya melihat masih ada petani kita yang malu menjadi petani, padahal petani adalah pekerjaan yang sangat baik, di daerah lain banyak petani yang sukses dibandingkan orang yang bekerja di birokrasi,” ungkapnya.
Menurut Dafit, petani adalah pahlawan harapan bangsa dalam mendorong pertumbuhan hidup masyarakat. Olehnya itu, ketika Allah mengizinkan dirinya bersama dr. L.M Baharudin duduk nantinya, mereka akan hidupkan sektor-sektor pertanian di desa, peran perangkat desa akan difungsikan lebih baik, dan harapannya tak ada lagi pasar tradisional di desa yang hanya beraktivitas pada hari Senin dan Kamis, tapi pasar akan hidup setiap harinya.
“Kalau itu tidak bisa kami lakukan kami akan mundur dan tak akan menjabat sebagai pemimpin di Kabupaten Muna,” tegas Dafit.
Laporan: Phoyo
Editor: Ikas