TenggaraNews.com, WAKATOBI – Mandeknya jalur penerbangan dari dan ke Wakatobi melalui Bandar Udara Matahora, diduga menjadi pemicu menurunnya kunjungan wisatawan ke Wakatobi.
Padahal dengan banyaknya kunjungan wisatawan untuk menikmati panorama Surga Bawah Laut, ini merupakan sumber ekonomi bagi rakyat.
Menurunnya kunjungan wisatawan di Wakatobi menjadi perhatian Front Pemuda Marhaenis (FPM) Kepton.
FPM Kepton melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Wakatobi, dengan tuntutan agar bupati Wakatobi kembali menghadirkan jalur transportasi udara sebagai fokus pariwisata dalam peningkatan pendapatan daerah.
Orator FPM Dariono mengungkapkan, Kabupaten Wakatobi adalah daerah yang sektor utamanya pariwisata, sehingga jalur penerbangan tersebut menjadi penting untuk diperhatikan sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Bupati Wakatobi sebelumnya yaitu Ir. Hugua dan Arhawi.
” Dengan kondisi kabupaten Wakatobi saat ini, saya ingin mengatakan bahwa ini kondisi terburuk yang pernah ada di kabupaten Wakatobi, ” tegas Dariono pada Senin, 15 Juli 2024 saat berunjuk rasa.
Ia mengatakan, pentingnya ada penerbangan di Wakatobi telah dibuktikan bupati sebelumnya.
Banyaknya kunjungan wisatawan, pertumbuhan ekonomi membaik, terutama pada kelompok usaha rental mobil dan hotel juga mendapat pendapatan dari kunjungan wisatawan yang menggunakan jasa penerbangan.
FPM menilai bahwa salah satu pemicu lesunya ekonomi Wakatobi saat ini adalah terputusnya transportasi udara.
Mereka juga meminta bupati Wakatobi untuk bertanggung jawab atas terhentinya penerbangan, jika tidak mampu mengelola, FPM mengusulkan agar bupati Wakatobi mundur dari jabatannya.
Rute penerbangan ke Wakatobi melalui Bandar Udara Matahora terhenti sejak Maret 2024.
Laporan : Syaiful
Editor : Tam