TenggaraNews.com, WAKATOBI – Bupati Wakatobi Haliana meminta bantuan kepada masyarakat yang punya koneksi dengan maskapai pesawat terbang, untuk mengkomunikasikan agar pesawat kembali mengundara dari dan ke Wakatobi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh orang nomor satu di Wakatobi, saat menerima pengunjuk rasa yang dilakukan Front Pemuda Marhaenis (FPM) Kepton pada Senin, 15 Juli 2024 di depan kantor bupati Wakatobi.
Aksi ini digelar buntut dari ketidak mampuan Pemerintah Daerah (Pemda) Wakatobi, untuk menghadirkan kembali penerbangan di Kabupaten Wakatobi. Padahal Bupati Haliana mengaku telah menyiapkan anggaran bahkan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra).
” Bila perlu kalau kalian punya jaringan tersendiri yang memungkinkan ini pesawat lebih cepat datang ayo kita rame-rame untuk kita kawal, saya juga merasakan, Ndak! bukan kita melempar, kita seandainya siapa tahu ada yang jaringan saudara kita tindak lanjut. Uang kita kan sudah ada propinsi juga sudah ada, malahan kami sekarang disuruh untuk penambahan anggaran, kami juga sudah usulkan “, ujar Bupati Wakatobi Haliana di depan masyarakat yang tergabung dalam Front Pemuda Marhaenis (FPM) Kepton yang berunjuk rasa di depan kantor bupati kemarin.
Akibat tidak adanya penerbangan ini, koordinator lapangan pengunjuk rasa, Hasmin mengatakan banyak usaha pariwisata yang mandek. Misalnya Patuno Resort dengan kariawan ratusan orang terpaksa di PHK, begitu pula dengan usaha rental mobil yang sekarang hanya di parkir di depan rumah warga.
Aksi yang di gelar FPM tersebut meminta penjelasan pemerintah daerah, sejauh mana upaya menghadirkan pesawat di Wakatobi. Para demonstran meminta bupati untuk menjelaskan di hadapan umum, namun Haliana meminta demonstran masuk ke ruangan.
Para demonstran menolak ajakan tersebut. Mereka berpendapat, apa bedanya menjelaskan di ruangan dan di depan umum, supaya masyarakat bisa mendengarkan secara langsung.
Karena pendemo tidak mau masuk ke dalam ruang, akhirnya Bupati Wakatobi Haliana meninggalkan masa aksi didepan kantor Daerah dan masuk ke dalam ruangan.
Laporan : Syaiful
Editor : Tam