TenggaraNews.com, KENDARI – Abdul Rahman Farisi (ARF) rela melepas status PNS untuk memperluas pengabdiannya ke masyarakat. Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi di Universitas Hasanudin (Unhas) ini resmi mendaftar di Partai Golkar, sebagai Caleg DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Sultra.
ARF mengatakan, pengunduran diri itu diambil sebagai salah satu syarat pencalonan dirinya. Dimana semua proses administrasi sudah dipenuhi, termasuk pemberhentiannya dari Unhas sudah dilampirkan.
“Tentu sebagai orang yang masuk ke gelanggang politik apalagi bagi saya resikonya berat, saya sebagai dosen PNS di Unhas. Karena konsekuensi saya maju, maka persiapan saya tentu mesti lebih serius dua kali lipat dibanding Caleg yang lain,” katanya saat ditemui, Rabu 25 Juli 2018.
Menurutnya, dunia politik sebagai ladang pengabdian baru baginya.
Keputusan besar yang diambilnya sebagai bentuk kontribusi pengabdian terhadap masyarakat.
Selain itu, lanjut Boge (sapaan akrab ARF), meski dihadapkan dengan figur-figur besar seperti mantan bupati dan sebagainya, namun dirinya tetap optimis dengan pilihan rakyat Sultra yang semakin cerdas dalam memilih perwakilan di Senayan.
“Rakyat itu sudah pintar memilih apa jabatan yang pas bagi mereka, walaupun pernah jadi bupati tetapi belum tentu mereka akan dipilih lagi untuk DPR, sebab jika mereka memilih para mantan bupati tersebut, apakah yang terpilih itu bisa bermanfaat bagi masyarakat? saya yakin masyarakat Sultra sudah cerdas,” pungkasnya.
“Untuk sekarang saya belum bisa berbicara lebih terbuka karena memang tahapannya masih dalam proses, tetapi sekedar memberi pesan ke publik bahwa saya siap mewakili Sultra di Senayan. Karena bagi saya menjadi wakil rakyat Sultra di senayan itu sebagai corongnya, untuk meneriakan kepentingan Sultra di Jakarta,” tambahnya.
Menurut ARF, pemerintah pusat harus serius memperhatikan kesejahteraan masyarakat Sultra, karena masih banyak orang miskin di bumi anoa yang jumlahnya sekitar 11,3 persen, dan itu lebih tinggi dari rata-rata nasional yang sudah sampai 9 persen lebih. Artinya, kondisinya secara nasional itu sedikit agak lebih buruk.
Laporan: Yusran