TenggaraNews.com,MUNA-Loyalis Pasangan calon bupati dan wakil bupati Muna LM. Rajiun Tumada dan H. La Pili (RAPI) menyambangi Polres Muna pada malam hari.
loyalis RAPI meminta agar aparat kepolisian menangkap provokator yang mengakibatkan bentrok antar dua kubu di posko Rusman Emba-Bahrun La Buta, yang terjadi di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Laende, Kecamata Katobu, pada Jumat malam sekira pukul 19.30 WITA.
Selain itu massa yang berjumlah puluhan orang, meminta kepada pihak kepolisian agar segera membebaskan simpatisan RAPI yang ditangkap pasca bentrok antar dua kubu, sebab pihak kepolisian dianggap pilih kasih dalam memproses laporan dari salah satu tim pasangan calon (Paslon).
Ketua tim pemenangan Paslon RAPI, Aksa menyayangkan, pihak kepolisian Polres Muna dengan sigap melakukan tindakan terhadap pelaporan tim dari paslon Rusman Emba. Sementara laporan yang telah dilayangkan oleh tim RAPI sendiri pada kasus-kasus lainnya sampai hari ini belum ada kejelasan, padahal telah memiliki bukti maupun para saksi.
“Kita yang melapor belum ada progres sementara laporan yang mereka layangkan langsung ditindak lanjuti, ko bisa seperti itu,”ungkap Aksa, Sabtu 24 Oktober 2020.
Mantan kepala Ombudsman perwakilan Sultra itu berharap agar pihak kepolisian bersikap tegas dan profesional. Dimana kata dia, sebagai salah satu lembaga penting yang memainkan tugas utama penjaga keamanan, ketertiban dan penegakan hukum tidak menimbulkan kesan seolah berpihak kepada siapapun.
“Kami harapkan jika ada pelaporan dari kami yang memenuhi unsur agar segera di tindak lanjuti, kalau memang perlu dilakukan penangkapan agar segera ditangkap jangan dibiarkan berlarut-larut,”ucap dia.
Atas laporan yang mereka layangkan kepada pihak Polres Muna untuk segera menangkap provokator dibalik kerusuhan di posko Rusman Emba-Bahrun La Buta dalam waktu kurun 1 kali 24 jam.
“Dari jawaban pihak kepolisian tadi jika memenuhi unsur jangankan 1 kali 24 jam, malam inipun akan melakukan upaya penangkapan. Untuk jawaban sementara dari pihak kepolisian kita tetap terima, suka maupun tidak suka, sembari melihat realisasi ke depan, apakah sesuai dengan yang mereka ucapkan atau tidak.
Ia berpesan kepada seluruh simpatisan untuk sabar dan tenang sambil menunggu proses yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Kita tetap amati kinerja dari pihak kepolisian jika ada indikasi keberpihakan, maka tidak ada salahnya kita akan kembali datang beramai-ramai ke sini,”katanya.
Sementara itu pihak kepolisian belum bisa dimintai keterangannya. Saat pertemuan, rekan-rekan media tidak di perbolehkan untuk melakukan peliputan terkait permintaan dari loyalis Paslon RAPI kepada pihak Polres Muna.
Usai melakukan pertemuan, Kapolres Muna AKBP Debby Asri Nugroho bersama Kasat Reskrim Polres Muna IPTU Hamka, dan beberapa anggota kepolisian lainnya kemudian melakukan rapat tertutup sehingga tidak bisa di konfirmasi oleh rekan-rekan media yang sudah lama menunggu.
Untuk diketahui, bentrok yang terjadi antara paslon RAPI dan Rusman Emba akibat salah seorang simpatisan RE diduga menendang sebuah mobil milik loyalis RT usai mengikuti kampanye di jalan Made Sabara.
Selain itu simpatisan RE diduga mengeluarkan kata-kata tidak pantas kepada para iring-iringin loyalis RAPI.
Saat itu sudah dilakukan upaya damai di TKP, kemudian iring-iringan loyalis RAPI menuju pulang ke markas besar (Mabes) yang berada tidak jauh dari Posko Rusman Emba.
Berselang beberapa menit kemudian seorang anak kembali menggunakan knalpot bogart melewati Mabes RAPI seakan memancing keributan dengan menggas sepeda motornya berkali-kali.
Tak terima, karena anak tersebut terlihat saat insiden kecil berada di posko RE, sehingga loyalis RAPI mengejar anak tersebut sampai ke Posko Rusman Emba-Bahrun La Buta, sehingga terjadi keributan.
Laporan : Phoyo