TenggaraNews.com, KONKEP – Desa Tombaone Utama terletak di Kecamatan Wawonii Utara. Lokasinya sekitar 13 Kilometer dari Langara, Ibukota Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Meski jaraknya terbilang jauh dari ibukota kabupaten, namun jalan menuju desa ini sudah terbilang jauh lebih baik, bila dibandingkan sebelum Konkep mekar dari Kabupaten Konawe (dulu Kabupaten Kendari). Kini kondisi jalannya sudah hitam alias diaspal.

“Alhamdulillah jalan menuju Tombaone Utama di Wawonii Utara sudah lebih baik. Jalannya sudah diaspal,” kata Firman Kepala Desa Tombaone Utama pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Dari 203 jiwa penduduk Desa Tombaone Utama, sekitar 70 persen bermata pencaharian sebagai petani. Sedangkan 30 persen lainnya, bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan nelayan.
Khusus untuk profesi tani, menurut Firman, kebanyakan masyarakatnya bercocok tanam tanaman jangka panjang. Seperti menanam pohon pala, pohon kelapa, cengkeh, kelapa, jambu mete dan pinang.
Luas kebun warga untuk komoditi tanaman tersebut bervariasi, mulai dari 0,5 hektar sampai sekitar 2 hektar.
“Tanaman masyarakat ini tidak berada di satu tempat. Misalnya tanaman pohon pala, ada yang punya setengah hektar. Tapi tempatnya ada dua lokasi perkebunan,” jelas Firman yang baru dilantik sebagai Kades Tombaone Utama tahun 2022 ini.
Kemudian, ada juga masyaraka Desa Tombaone Utama yang bersawah. “Banyak juga warga saya yang bersawah. Mereka rata-rata panen dua kali dalam setahun. Alhamdulillah hasilnya dapat memenuhi kebutuhan pangan desa,” ungkapnya.
Petani sawah bisa panen raya 2 kali dalam setahun, berkat dukungan Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan, dengan membangun saluran irigasi. Sehingga tingkat ketersediaan air untuk persawahan terpenuhi sepanjang tahun.
“Pemerintah sudah membangun irigasi, sehingga petani sawah dapat menanam padi, tanpa tergantung musim hujan. Ya sawah di sini bukan sawah tadah hujan,” bebernya.
Untuk membantu petani agar produksi tanamannya dapat maksimal, Pemerintah Desa (Pemdes) Tombaone Utama melalui Dana Desa, telah mengalokasikan bantuan pupuk dan pestisida tahun 2022.
Dana yang dialokasikan sebesar Rp 124 juta. “Alhamdulillah sudah kami salurkan bantuan pupuk dan racun. Masyarakat sudah menggunakannya. Harapan kita semua, produk komoditi petani bisa meningkat dengan adanya pemupukan tanaman,” harap Firman. (Pariwara/Advetorial)
Laporan : Ivhan