TenggaraNews.com, WAKATOBI – Bupati Wakatobi Haliana, dinilai tidak bermoral oleh Pemuda Mahasiswa dan Masyarakat Wakatobi. Pasalnya, ia memutar musik dangdut saat ada aspirasi di kantor Pemerintah Daerah (Pemda).
Bupati Wakatobi Haliana, terlihat sedang joget dengan para pelajar disaat sedang terjadi demontrasi atas dugaan keterlibatannya dalam pembangunan proyek pelabuhan sebesar Rp68 milyar.
Salah seorang orator masa aksi, Filman Ode, meminta agar bupati Wakatobi tidak mempertontonkan tindakan tidak bermoral itu, sebab ia sebagai bupati harus memberikan contoh yang benar kepada masyarakat.
“Bupati Wakatobi kami meminta agar bapak mematikan musik dangdut, ini kantor daerah, dengarkan aspirasi rakyatmu, jangan engkau perlihatkan tindakan yang tidak bermoral itu dihadapan kami sebagai rakyatmu ini,” teriak Filman Ode, Rabu, 24 Agustus 2022.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokoler Pemda La Ode Ifi, saat dikonfirmasi mengenai tindakan tidak bermoral Bupati dihadapan pengunjuk rasa mengatakan, saat ini Pemda dalam rangka kegiatan Hari Anak Nasional, jadi saat massa aksi berorasi telah masuk sesi hiburan.
“Memang tadi itu, sudah masuk sesi Hiburan, itu kegiatan Hari Anak Nasional, undanganya itu, Forkopimda, Kepala OPD semua, para camat, kepala desa termasuk adek-adek pelajar sekolah, ” ujar La Ode Ifi.
Aksi joget-joget Bupati itu, dinilai sebagai tindakan tak bermoral untuk tidak mendengarkan keluhan masyarakat yang dibawa para pengunjuk rasa, sebab, nanti ada para pembawa aspirasi di depan gerbang masuk kantor daerah, baru dibunyikan lagu dangdut.
Terlihat juga, seorang lelaki yang diketahui supir Pribadi Bupati Wakatobi, menghampiri mobil sound system dan menyuruh orator untuk tidak berorasi, namun para pengunjuk rasa tetap melanjutkan orasinya.
Laporan: Syaiful