TenggaraNews.com, KENDARI – Ira salah satu warga perumahan Rajawali Town House di Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, mengeluhkan adanya oknum vendor PLN yang memungut biaya perbaikan jaringan listrik yang putus, akibat angin kencang yang melanda Kota Kendari pada Minggu, 5 Maret 2023.
Oknum vendor PLN itu mengenakan biaya jasa perbaikan dan pembelian alat yang rusak.
“Karena sudah 4 hari mati lampu, tetangga kami bernama pak Agus bolak balik ke PLN melapor agar dilakukan pengerjaan. Tetapi kata pihak PLN itu, pengerjaanya tidak bisa diburu – buru. Bahkan kami dibebankan dalam pembelian alat dan pengerjaanya,” kata Ira , saat dikonfirmasi melalui telephone pada Rabu, 8 Maret 2023.
Diketahui bahwa biaya pengerjaan diberikan ke warga masing – masing Rp50 ribu untuk setiap rumah. Bahkan biaya itu belum termasuk dengan pembelian alat yang dibebankan ke warga.
Sementara itu untuk jumlah rumah yang mengalami kerusakan aliran listrik sebanyak 7 unit.
Sebelumnya, Ira telah berkomunikasi dengan PLN pusat atas biaya yang diberikan oleh vendor PLN Kendari.
“Suami saya jug sudah berkomunikasi dengan PLN pusat, dan kata mereka tidak ada biaya yang harus dikenakan,” jelas Ira.
Menanggapi adanya oknum vendor PLN yang memungut biaya perbaikan jaringan, Manager PLN UP3 Kendari. Eko Riduan mengungkapkan bahwa dalam upaya percepatan pemulihan aliran listrik pasca dampak cuaca ekstrim, PLN menurunkan tim Khusus PLN dan juga tenaga tambahan dari vendor resmi PLN.
“PLN tidak memungut biaya untuk perbaikan pasca bencana. Kami akan telusuri oknum yang dimaksud sambil tetap memprioritaskan percepatan penormalan jaringan listrik,” ungkap Eko saat dikonfirmasi melalui telephon.
Laporan : Munir
Editor : Rustam