TenggaraNews.com, KENDARI – Pelatihan Pendidikan Dasar Perbankan Syariah (PDPS) yang digelar di Aula Teporombua, Bank Indonesia (BI) wilayah Sultra, diikuti 133 peserta dari berbagai institusi. Pelatihan ini diselenggarakan Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Provinsi Sultra kerjasama Ikatan Notaris Indonesia (INI) Kota Kendari.
“Pelatihan PDPS akan berlangsung dua hari. Pelatihan ini sangat penting untuk diikuti. Harapan kami, setelah mengikuti pelatihan, semua peserta dapat mensosialisasikan perbankan syariah kepada masyarakat, ” kata Fitrawan, Sekretaris Asbisindo Provinsi Sultra saat membuka pelatihan PDPS di aula Teporombua BI wilayah Sultra, Sabtu (15/12/2018).
Secara umum Fitrawan menyampaikan, saat ini market share perbankan Syariah baru 5 persen. Masih dibawah market share perbankan konvensional. “Ini tantangan bagi kita semua. Saya yakin dan percaya, melalui pelatihan kali ini, Insya Allah market share akan meningkatkan sebab sudah banyak yang bisa memberikan penjelasan tentang bank syariah, ” jelasnya.
Pelatihan PDPS yang akan berlangsung sampai besok, Minggu (16/12/2018), diikuti Komunitas Jurnalis Ekonomi Syariah (JES) Kota Kendari sebanyak 20 orang. Anggota INI Kota Kendari 29 orang, mahasiswa UMK 29 orang, perbankan syariah 35 orang, anggota luar biasa (ALB) notaris 20 orang.
INI Kota Kendari terlibat dalam pelatihan PDPS, dalam rangka mempersiapkan akad-akad perbankan syariah. “Notaris merasa penting ikut dalam acara ini, demi memahami aspek hukum Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dan akad-akad perbankan syariah, ” jelas Sudirman, Ketua INI Kota Kendari di hadapan peserta.
Tampil pembicara disesi pertama Ustadz Abu Muhammad Dwiono Koesoen Al Jambi. Dwiono mengulas tentang hidup berkah tanpa riba dengan konsep perbankan syariah. (Rus)