TenggaraNews.com, WAKATOBI – Pembangunan Sentra Industri Logam/Pandai Besi habiskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp4,8 Milyar.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek satuan kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Suleh, saat dikonfirmasi mengenai urgensi proyek tersebut dalam pembangunan daerah mengatakan, pengrajin pandai besi dipulau Binongko yang dulunya terpisah akan disatu tempatkan.
“Dengan adanya gedung industri ini, para pengrajin pandai besi itu bisa bersatu disitu, dan tadinya mungkin produksinya hanya satu dalam satu hari, ini mungkin bisa bertambah sepuluh dalam satu hari karena difasilitasi dengan peralatannya, ” Kata PPK Suleh, Kamis, 16 Juni 2022.
Disampaikan PPK, Proyek tersebut dimenangkan oleh perusahaan CV. Zidane Family yang beralamat di kecamatan Wangi-wangi.
Dilansir dari laman lpse.wakatobikab.go.id proyek tersebut diperebutkan oleh 28 perusahaan peserta yang mendaftar, dua perusahaan diantaranya yang memasukan penawaran, yaitu CV. Widyatama Putra dan CV. Zidane Family.
Harga penawaran, CV. Widyatama Putra lebih rendah yaitu Rp 4.099.493.523,82 dibanding CV. Zidane Family yaitu sebesar Rp 4.833.858.738,80 dari pagu anggaran APBD sebesar Rp.4.884.342.125.00.
Meski harga penawaran CV. Widyatama Putra lebih rendah, namun CV. Zidane Family sebagai pemenang tender proyek.
Dilansir dari lpse.wakatobikab.go.id, CV. Widyatama Putra tidak melampirkan bukti kepemilikan alat pada kolom hasil evaluasi.
Suleh mengakui jika material proyek tersebut didatangkan dari luar daerah seperti pasir, namun ada pula dari Lokal.
Lanjutnya, bangunan dengan pagu anggaran Rp4,8 milyar tersebut akan digunakan dari nol persen bangunan hingga seratus persen, letaknya di Sowa, Kecamatan Togo Binongko.
Bangunan proyek tersebut akan menghasilkan beberapa bangunan pengrajin pandai besi terdiri dari bangunan utama dan bangunan lainnya, namun Sule belum mengetahui pasti banyaknya bangunan yang akan dikerjakan, sebab ia tidak memegang gambar saat diwawancarai.
Dengan persaingan proyek yang diikuti begitu banyak perusahaan diharapkan memberikan output kegiatan yang berkualitas, dan tidak melanggar aturan.
Laporan : Syaiful